Notification

×

Iklan

Iklan

5 Sinyal Halus Saat Seseorang Sebenarnya Suka Banget Sama Kamu

27 Agustus 2025 | 10:57 WIB Last Updated 2025-08-27T03:57:27Z


Pasbana - Pernah nggak sih kamu curiga kalau seseorang diam-diam suka sama kamu, tapi mereka nggak pernah ngomong langsung? Well, manusia itu unik: meski mulut bisa menyangkal, tubuh dan ekspresi sering jadi “spoiler alert” yang nggak bisa disembunyikan.

Dalam psikologi sosial, ada istilah nonverbal cues—sinyal tanpa kata-kata yang sering lebih jujur daripada apa yang diucapkan. 

Nah, kalau kamu lagi deket sama seseorang dan penasaran apakah mereka punya rasa lebih, coba perhatikan 5 sinyal halus ini. Siapa tahu kamu baru sadar, “Eh, jangan-jangan dia emang suka, ya?”


1. Matanya Gampang “Ketahuan”

Mata sering disebut sebagai jendela hati. Studi psikologi dari University of Chicago bahkan menemukan bahwa tatapan mata bisa mengaktifkan area otak yang terkait dengan kedekatan emosional. 

Kalau seseorang terlalu lama menatapmu, lalu buru-buru mengalihkan pandangan ke bawah, itu tanda mereka lagi “nggak siap ketahuan.” Menunduk ke bawah biasanya berarti mereka lagi berusaha menutupi perasaan yang udah lebih besar dari logikanya.

👉 Bayangin aja kayak momen di drama Korea, pas tokoh cowok-cowoknya tiba-tiba salah tingkah habis ketahuan melamun lihat tokoh ceweknya.


2. Senyum yang Susah Selesai


Obrolan udah selesai, tapi senyum di wajahnya nggak ikutan pamit. Bibirnya bisa sampai ketahan, atau malah digigit pelan biar nggak ketahuan terlalu lebar. 

Penelitian tentang microexpressions menjelaskan, senyum tulus biasanya lebih lama dan bikin mata ikutan “bercahaya.” Kalau dia kayak gitu tiap kali ngobrol sama kamu, kemungkinan besar kamu sering nongkrong di pikirannya.

3. Tubuhnya Jadi Kompas


Coba perhatiin arah tubuhnya: bahu, lutut, bahkan kakinya. Orang yang punya ketertarikan biasanya otomatis “menghadap” ke orang yang mereka suka, meski tanpa sadar. Ini disebut body orientation dalam psikologi komunikasi. 

Jadi kalau kamu lagi nongkrong rame-rame tapi posisinya selalu kebetulan ngarah ke kamu? Hmm… bisa jadi itu tanda kalau kamu pusat orbitnya.


4. Ada Aja Alasan Konyol Buat Deket


“Eh, kamu lewat sini juga?”
“Eh, bisa bantu bentar nggak?”
“Eh, aku tadi liat sesuatu jadi inget kamu.”

Padahal bisa aja mereka nggak perlu repot-repot ngasih alasan. Tapi, dalam psikologi relasi, perilaku kayak gini disebut proximity seeking—usaha buat selalu deket sama orang yang disukai, walau harus disamarkan jadi alasan random. Kalau terlalu sering kejadian, ya itu bukan kebetulan lagi.

5. Energinya Kebocoran


Perasaan suka itu kayak energi: susah banget buat ditahan. Makanya, orang yang diam-diam suka bisa berubah total pas ketemu kamu. Ada yang jadi super ceria, ketawa lebih lepas, atau malah sebaliknya: jadi kikuk, terbata-bata, gampang salah tingkah. 

Menurut riset tentang emosi, reaksi tubuh yang “nggak sinkron” adalah tanda otak lagi kesulitan mengontrol perasaan. Jadi kalau dia biasanya cool tapi tiba-tiba clumsy saat bareng kamu—besar kemungkinan itu karena energinya udah “bocor.”


Kenapa Gen Z Harus Peduli?


Gen Z dikenal sebagai generasi yang melek soal self-awareness dan authenticity. Kadang kita pengin tahu perasaan orang bukan buat kepo, tapi supaya bisa lebih jujur soal hubungan dan nggak buang waktu dalam “situationship” yang nggak jelas.

Dengan ngerti sinyal-sinyal halus ini, kamu bisa:
Lebih peka sama energi orang di sekitar.
Nggak gampang baper sama sikap yang sebenarnya netral.
Lebih berani komunikasi terbuka kalau ternyata kamu juga punya rasa yang sama.


✨ Jadi, kalau kamu ngerasa “kok dia sering banget begini ya?” jangan buru-buru overthinking. Bisa jadi tubuhnya udah duluan jujur sebelum mulutnya berani ngomong.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update