Notification

×

Iklan

Iklan

Hidup Cuma Sekali, Yuk Jalani dengan Amanah

20 Agustus 2025 | 10:21 WIB Last Updated 2025-08-20T03:23:09Z


Pasbana - Pernah dengar pepatah, “Hidup cuma sekali, tapi kalau dijalani dengan benar, sekali pun cukup”? Nah, dalam Islam, salah satu kunci untuk menjalani hidup dengan “benar” itu adalah amanah—sebuah kata sederhana, tapi punya makna mendalam.

Apa Itu Amanah?


Secara bahasa, amanah berasal dari bahasa Arab ‘amana yang berarti jujur, dapat dipercaya. Akar katanya sama dengan iman (percaya) dan aman (tenang). Jadi, amanah erat kaitannya dengan rasa tenang yang muncul dari kepercayaan.

Dalam istilah, amanah berarti kepercayaan yang dititipkan kepada kita, baik dari Allah maupun dari manusia, yang wajib kita jaga. Seperti yang dijelaskan mufasir Ahmad Musthafa Al-Maraghi, amanah adalah sesuatu yang harus sampai kepada yang berhak menerimanya—tidak boleh hilang di jalan.

Mengapa Amanah Itu Penting?


Bukan sekadar sikap moral, amanah juga punya tempat istimewa dalam Al-Qur’an. Dalam Surat Al-Mu’minun ayat 1–11, Allah menyebutkan bahwa orang yang menjaga amanah adalah calon penghuni surga Firdaus.

Tak berhenti di situ, Surat An-Nisa ayat 58 juga menegaskan: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…”. Artinya, amanah bukan cuma soal menjaga titipan barang, tapi juga soal menunaikan janji, bersikap adil, hingga profesional dalam setiap aspek kehidupan.


Amanah di Kehidupan Sehari-hari


Coba kita tarik ke kehidupan sekarang. Amanah itu bisa berarti:
Di kantor: bekerja profesional, menolak suap, menepati janji, dan disiplin dengan waktu.
Di rumah tangga: menjaga kepercayaan pasangan, mengurus keluarga dengan tulus, tidak menyeleweng.
Dalam bisnis: memberi layanan terbaik untuk pelanggan, jujur soal harga dan kualitas.
Dalam dunia digital: tidak menyebarkan hoaks, tidak menyalahgunakan data pribadi orang lain.

Kecil? Tidak. Karena seperti kata Prof. Quraish Shihab, “Amanah adalah inti dari keimanan. Hilang amanah, hilang pula kepercayaan, bahkan hilanglah kehormatan diri.”

Amanah, Modal Sosial Bangsa


Di tengah derasnya kasus korupsi, manipulasi data, dan penyalahgunaan jabatan yang kerap kita dengar, amanah jadi barang mewah. Padahal, menurut survei Transparency International 2024, tingkat persepsi korupsi di Indonesia masih berada di angka 34/100—artinya publik masih memandang praktik ketidakjujuran cukup tinggi.

Bayangkan kalau amanah benar-benar dihidupi: pemimpin bekerja tulus, pegawai jujur, pedagang tidak menipu, warga taat aturan. Negara ini pasti melesat jauh ke depan.

Bagaimana Cara Menjadi Orang Amanah?


Menjadi amanah bukan soal teori, tapi soal latihan. Beberapa langkah sederhana bisa kita mulai:
Ingat bahwa amanah akan dipertanggungjawabkan—bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Merasa selalu diawasi Allah, sehingga tidak mudah tergoda berkhianat.

Cintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri—kalau kita tidak suka dibohongi, jangan berbohong.

Berdoa dan minta pertolongan Allah, karena menjaga amanah itu butuh kekuatan iman, bukan sekadar niat.

Hidup Cuma Sekali, Jalani dengan Amanah


Hidup ini singkat, tapi efek dari sebuah sikap bisa panjang—bahkan melampaui usia kita. Dengan memegang teguh amanah, kita bukan cuma menenangkan hati sendiri, tapi juga membangun kepercayaan di lingkungan, sekaligus menyiapkan tiket ke surga.

Kalau hidup cuma sekali, bukankah lebih indah kalau kita menjalaninya dengan amanah setiap hari?
(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update