Padang, pasbana - Aroma tumisan bawang dan sayur segar menyeruak dari sebuah dapur sederhana di Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Padang.
Dari balik uap panas, tersaji bukan hanya makanan hangat, tapi juga secercah harapan bagi warga yang kesulitan memenuhi gizi sehari-hari.
Inilah Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), program yang dirancang Pemko Padang untuk memastikan semua lapisan masyarakat bisa menikmati makanan sehat.
Senin (8/9), Wali Kota Padang, Fadly Amran, meninjau langsung dapur MBG yang kini sudah beroperasi di enam titik.
“Program ini bukan sekadar makan gratis. Ini investasi sosial agar anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya.
Padang menargetkan 82 dapur MBG, namun baru 48 yang mendaftar. Angka ini baru 62 persen dari kebutuhan.
“Kita butuh dukungan investor, yayasan, hingga komunitas. Pemerintah siapkan lahan, masyarakat bisa ikut gotong royong,” tambah Fadly.
Program ini punya misi besar: menekan angka stunting yang menurut data BKKBN, masih dialami 21,6 persen balita di Indonesia (2023).
Dapur MBG hadir dengan konsep kolaborasi—petani lokal, pedagang pasar, hingga ahli gizi ikut terlibat memastikan kualitas terjaga.
Perwakilan BGN Pusat, I Made Dewa Agung, menegaskan pentingnya kualitas: “Target kita jelas, makanan harus aman, bergizi, dan tepat sasaran. Tidak boleh ada kasus keracunan.”
Meski jalan menuju 82 dapur masih panjang, geliat ini mulai terasa.
Di balik setiap panci besar yang mengepul, ada mimpi agar Padang kelak dikenal bukan hanya sebagai kota kuliner, tetapi juga kota yang peduli pada generasi sehat masa depan.(*)
