Notification

×

Iklan

Iklan

Menjadikan Anak Sebagai Penyejuk Hati

09 September 2025 | 06:43 WIB Last Updated 2025-09-08T23:56:53Z


Pasbana - Pernahkah Anda mendengar pepatah yang mengatakan bahwa anak adalah "perhiasan hidup dunia"? 

Tentu, banyak dari kita yang menganggap anak sebagai anugerah terbesar dalam hidup.

Namun, tahukah Anda bahwa anak juga bisa menjadi ujian terbesar bagi orang tua? 

Sebuah ayat dalam Al-Qur'an mengingatkan kita tentang hal ini:
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." (QS. At-Taghabun: 14)

Kok bisa? Bukankah anak adalah kebahagiaan dan anugerah? Bagaimana mungkin mereka bisa menjadi musuh? 

Jawabannya terletak pada bagaimana kita mendidik mereka. Jika kita gagal dalam mendidik mereka dengan cara yang benar, mereka bisa saja menjadi penghalang dalam ibadah kita, atau bahkan mendorong kita untuk melakukan perbuatan yang tidak benar.

Mengapa Anak Bisa Menjadi Musuh?


Anak adalah salah satu ujian terbesar dalam hidup. Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam ayat-Nya di QS. At-Tawbah: 55 juga mengingatkan kita untuk tidak terlalu kagum dengan harta benda dan anak-anak, karena semuanya bisa menjadi ujian bagi kita. 

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menyebutkan bahwa anak bisa membuat orang tua menjadi pelit, pengecut, dan bahkan merasakan kesedihan yang mendalam.

"Sesungguhnya anak itu (bisa menjadi sebab) pelit, pengecut, dan sedih." (HR. Ahmad)

Artinya, anak bisa membuat orang tua menjadi:

Pelit: Terlalu khawatir untuk berinvestasi di akhirat karena takut jika anak tidak bisa mencapainya.

Pengecut: Rasa takut akan keselamatan anak membuat orang tua enggan untuk berjuang di jalan kebenaran.

Sedih: Ketika anak menghadapi kesulitan atau kegagalan, orang tua merasa tertekan dan lupa untuk bersyukur atas takdir Allah.

Namun, yang perlu kita ingat adalah bahwa anak bukanlah "musuh" yang harus dijauhi, tetapi "ujian" yang harus kita hadapi dengan bijak. 

Tugas kita sebagai orang tua adalah mendidik mereka dengan baik agar mereka tidak menjadi penghalang, tetapi menjadi penyejuk hati.

Kunci Agar Anak Menjadi Penyejuk Hati


Lalu, bagaimana agar anak-anak kita tidak menjadi musuh, tetapi justru menjadi sumber kebahagiaan? 

Kuncinya ada pada bagaimana kita mendidik mereka dengan nilai-nilai agama yang benar dan memperkenalkan mereka pada kehidupan yang penuh makna.

1. Mengenalkan Anak pada Tuhan dan Nabi-Nya

Langkah pertama adalah mengenalkan anak pada siapa Tuhan mereka dan siapa Nabi-Nya. 

Mereka harus belajar bahwa hidup di dunia ini bukanlah hanya tentang kesenangan sementara, tetapi untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang kekal di akhirat.

2. Menanamkan Nilai-nilai Kebaikan dan Amal Jariyah

Orang tua juga harus mengajarkan anak untuk peduli pada sesama, untuk berbuat baik dan membantu mereka yang membutuhkan. 

Ini akan membuat anak tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat dan bangsanya.

3. Menjadi Teladan yang Baik

Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. 

Jika kita sebagai orang tua memperlihatkan ketaatan dan kebaikan, anak-anak akan meniru itu. 

Jadilah teladan yang baik, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Anak Sebagai "Zinatul Hayat"


Jika kita berhasil mendidik anak dengan cara yang benar, maka anak akan menjadi zinatul hayatid dunya, atau perhiasan hidup dunia. 

Mereka akan menjadi anak yang membuat kita merasa bangga dan nyaman saat melihat mereka tumbuh menjadi pribadi yang sholeh.

Selain itu, anak-anak yang sholeh juga akan menjadi al-baqiyat sholihat atau amal kebaikan yang terus mengalir, bahkan setelah kita meninggal. 

Ini adalah investasi akhirat yang sangat berharga. Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi: 46:
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."

Dengan kata lain, ketika kita mendidik anak-anak kita dengan baik, mereka akan menjadi sumber pahala yang terus mengalir, bahkan setelah kita tiada. 

Mereka akan mendoakan kita, melakukan amal kebaikan, dan terus berbuat baik, yang semua itu menjadi bekal kita di akhirat nanti.

Menjadikan Anak Sebagai Ladang Kebaikan


Jadi, bagaimana agar anak-anak kita tidak menjadi musuh, tetapi penyejuk hati? Caranya adalah dengan menanamkan nilai-nilai iman dan takwa sejak dini.

Fokuskan pada mendidik mereka untuk menjadi pribadi yang taat kepada Allah, mencintai Nabi, dan peduli terhadap sesama.

Dengan begitu, kita bisa meluluskan ujian ini dengan baik dan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat. 

Anak-anak yang kita didik dengan baik akan menjadi penyejuk hati kita, serta membawa kebahagiaan dan pahala yang tak terhingga.

Mari kita jadikan anak-anak kita sebagai ladang kebaikan, agar kita bisa meraih kebahagiaan yang sesungguhnya! (*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update