Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Petani Padang Panjang Dapat Pelatihan Produksi Pupuk Organik Berbahan Lokal

24 September 2025 | 10:36 WIB Last Updated 2025-09-24T03:36:48Z

Padang Panjang, pasbana– Puluhan petani di Kota Padang Panjang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan lokal yang digelar Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) setempat, Selasa (23/9/2025), di Aula Dispangtan. 

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan membekali petani agar mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri dan mendukung pengembangan pertanian organik di daerah.

Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumatera Barat dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Penyuluh Swadaya Pertanian Dewi Karlina dan Sapardi. 

Mengusung tema “Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi Pengolahan Dekomposer dan Pupuk Organik Berbahan Baku Lokal”, pelatihan ini selaras dengan program unggulan Pemerintah Kota Padang Panjang di bidang pertanian organik.
Kepala Dispangtan Padang Panjang, Ade Nafrita, menjelaskan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

“Harapannya, peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh sehingga pertanian organik semakin berkembang di Padang Panjang,” ujarnya.

Materi pelatihan mencakup pembuatan dekomposer dan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang mudah dijumpai di sekitar lingkungan petani. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah dekomposer DD 11, hasil fermentasi bahan alam yang mengandung 11 jenis bakteri, termasuk Nitrobacter dan Azotobacter. 

Dekomposer ini diklaim mampu mempercepat proses penguraian sekaligus menghilangkan bau, sehingga lebih efektif dibandingkan produk sejenis.

Selain itu, peserta juga mendapat pelatihan membuat kompos berbahan dasar kotoran hewan dan sampah rumah tangga. Kompos tersebut dapat diperkaya dengan enzim sesuai kebutuhan tanaman serta berfungsi mengurangi serangan hama dan penyakit.

Kepala Balitbangda Sumatera Barat, Febrina Tri Susila Putri, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.

“Dengan kemampuan memproduksi dekomposer dan pupuk organik sendiri, petani tidak hanya lebih hemat biaya, tetapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.

Pemerintah Kota Padang Panjang menargetkan peningkatan luas lahan pertanian organik sebesar 10 persen hingga akhir 2026 sebagai bagian dari program kemandirian pangan. Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung target tersebut.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update