Notification

×

Iklan

Iklan

Rahasia "Radar Saham": Cara Cerdas Menemukan Saham Potensial Sebelum Naik

23 September 2025 | 12:17 WIB Last Updated 2025-09-23T05:17:52Z


Pasbana - Pernahkah Anda mengalami pagi yang bikin deg-degan? Jam baru menunjuk pukul 09.00, pasar saham resmi dibuka, layar monitor penuh angka hijau dan merah yang bergerak cepat. 

Di tengah ratusan pilihan, kepala mendadak pusing, bingung harus beli saham yang mana. Akhirnya, banyak dari kita ikut-ikutan teman, membeli saham yang “kayaknya” bagus — dan berujung nyangkut.

Dan ternyata, trader profesional tidak pernah menebak-nebak. Mereka punya sistem, punya “radar” untuk mendeteksi saham yang siap melaju kencang. Dan kabar baiknya, sistem ini bisa dipelajari siapa saja.

Mari kita kupas resep screener saham yang bagus digunakan setiap hari. Tujuannya sederhana: mencari saham yang “mesinnya sudah panas” dan siap tancap gas.

1. Semua Dimulai dari Malam Sebelumnya


Kunci sukses trading bukan saat Anda klik tombol beli, tapi sebelum pasar buka. 

Malam hari adalah waktu terbaik menyiapkan “amunisi”.

Ngobrol sama Market
Buka portal berita, cek sentimen global, perhatikan sektor apa yang sedang ramai. 

Misalnya, harga batu bara dunia naik, bisa jadi esok pagi saham-saham batubara akan memanas.

Intip Grafik
Pilih beberapa saham menarik lalu lihat grafiknya. Apakah polanya bagus? Apakah baru mantul dari support? 

Ini membantu Anda membuat watchlist alias daftar kandidat yang akan dipantau.

Dengan cara ini, Anda sudah punya “calon juara” esok hari. Tapi ini baru hipotesis — belum tentu benar.

2. Saat Pagi Tiba: Nyalakan Radar!


Pasar buka bukan berarti kita langsung serbu beli. Inilah waktunya jalankan screener untuk mengonfirmasi hasil analisa malam.

Berikut “isi radar” yang saya gunakan:


a. Cari yang Sudah Mulai Lari Kecil (Filter Momentum)
1-Day Price Return > 1,8% dan ≤ 30%

Logikanya seperti mobil: kita cari yang mesinnya sudah dipanaskan, bukan yang masih dingin. 

Tapi jangan yang sudah kebut terlalu kencang, takutnya malah kehabisan bensin.

b. Pastikan Ramai, Anti Nyangkut (Filter Likuiditas)
Nilai transaksi > Rp3 Miliar
Rata-rata nilai transaksi 5 hari > Rp10 Miliar

Likuiditas itu penting. Bayangkan Anda berjualan, tentu lebih enak di mal ramai daripada di gang sepi.

c. Main di Arena yang Tepat (Filter Kualitas & Harga)
Market Cap ≥ Rp10 Miliar
Harga antara Rp50 – Rp2.000

Saham “gocapan” yang sering tidur panjang sebaiknya dihindari. Saham dengan harga di bawah Rp2.000 biasanya lebih lincah untuk day trading.

d. Intip Gerak-Gerik Pemain Besar (Filter Akumulasi)
Bandar Accumulation/Distribution > 0

Ini ibarat punya mata-mata: kita ingin ikut “nebeng” dengan pemain besar yang sedang belanja, bukan yang sedang jualan.

e. Konfirmasi Terakhir: Pastikan Nanjak (Filter Tren)
Harga > MA5 (Rata-rata harga 5 hari)

Filter sederhana ini memastikan tren memang naik, bukan hanya naik sesaat lalu turun lagi.

3. Jika Semua Checklist Terpenuhi


Bayangkan ini: semalam Anda sudah curiga saham A akan naik. 

Paginya, screener Anda memunculkan nama saham A. Itu artinya:
✅ Analisa malam Anda terkonfirmasi.
✅ Sahamnya likuid dan ramai diperdagangkan.
✅ Pemain besar sedang masuk.
✅ Harganya sedang dalam tren naik.

Ini seperti sinyal lampu hijau yang lengkap. Tinggal Anda yang menentukan strategi masuk — apakah langsung buy on breakout atau menunggu pullback.

Tips Praktis untuk Pembaca


Selalu disiplin — Jangan asal beli karena FOMO (takut ketinggalan).

Gunakan watchlist — Lebih baik fokus 5–10 saham daripada memantau ratusan.

Catat hasilnya — Evaluasi setiap akhir minggu untuk melihat apakah screener Anda efektif.

Jaga psikologis — Trading itu maraton, bukan sprint. Jangan serakah.

Trading Itu Soal Persiapan


Dengan screener yang jelas, Anda tidak lagi seperti orang tersesat di tengah ratusan saham. Anda sudah tahu siapa yang paling berpotensi dan siap melaju.

Belajar memahami pasar adalah perjalanan panjang. Teruslah tingkatkan literasi finansial Anda, baca berita ekonomi, ikuti analisa pakar, dan selalu uji sistem yang Anda pakai.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update