Padang Panjang, pasbana — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Panjang memastikan bahwa sajian Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi para siswa pada Selasa, 7 Oktober 2025, aman dan memenuhi standar kesehatan pangan.
Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan yang kini menjabat Staf Ahli, dr. Faizah, pada Selasa (14/10/2025), setelah hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang diterima secara resmi.
Sebelumnya, sejumlah siswa dari SDN 09 dan SMPN 3 Kelurahan Ekor Lubuk sempat mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi makanan MBG. Sebanyak 11 siswa mendapatkan penanganan awal di puskesmas, dan total 28 siswa sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) pada malam harinya.
Hasil observasi medis menunjukkan sebagian besar mengalami peradangan ringan dan seluruhnya telah pulih pada hari yang sama.
Sebagai langkah cepat, Pemko Padang Panjang melalui Dinkes segera mengirimkan sampel makanan MBG dan air minum isi ulang (AMIU) ke BPOM Padang untuk dilakukan uji mikrobiologis dan kimiawi.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan terhadap kandungan bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella, Bacillus cereus, dan Escherichia coli — yang umumnya menjadi penyebab utama keracunan makanan.
“Hasil uji menunjukkan seluruh sampel makanan seperti cabai goreng, sayur buncis wortel, tempe goreng tepung, telur mata sapi, dan nasi, tidak mengandung cemaran bakteri,” ungkap dr. Faizah.
Dengan demikian, menu MBG pada tanggal tersebut dinyatakan memenuhi seluruh parameter keamanan pangan.
Namun, hasil berbeda ditemukan pada sampel air minum isi ulang (AMIU) dari SMAN 1 Sumbar. Pemeriksaan kimia menunjukkan hasil baik, tetapi secara mikrobiologis terdeteksi adanya cemaran bakteri coliform, meski tanpa keberadaan E. coli atau Salmonella.
Artinya, air minum tersebut tidak memenuhi syarat pada parameter coliform dan perlu dilakukan perbaikan sanitasi di sumber penyediaannya.
“Temuan ini menjadi bahan evaluasi penting agar proses penyediaan air minum di sekolah lebih higienis. Dinkes bersama tim akan terus memastikan seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi di sekolah sesuai standar keamanan pangan,” jelas dr. Faizah.
Ia juga mengimbau agar siswa membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan sebagai langkah pencegahan tambahan.
Sementara itu, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memantau pelaksanaan program MBG secara menyeluruh.
“Kami akan memastikan proses pengolahan dan distribusi makanan bergizi di sekolah berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Keamanan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama,” ujarnya.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif unggulan Pemko Padang Panjang untuk mendukung kesehatan dan gizi pelajar, dengan harapan mampu meningkatkan konsentrasi belajar serta mencegah kasus gizi buruk di lingkungan sekolah.
(*)