Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Lulusan MAN PK Padang Panjang Tembus Universitas Bergengsi Timur Tengah

04 Oktober 2025 | 19:31 WIB Last Updated 2025-10-04T12:31:11Z

Padang Panjang, pasbana  – Ada yang istimewa dari Aula AB 1 Kanwil Kementerian Agama Sumbar pada Sabtu (4/10/2025) lalu. 

Riuh tepuk tangan, doa, dan rasa haru menyelimuti suasana saat 61 alumni MAN PK/MAN 2 Padang Panjang resmi dilepas untuk melanjutkan studi ke berbagai universitas ternama di Timur Tengah.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 orang akan menimba ilmu di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir – salah satu pusat pendidikan Islam tertua dan paling bergengsi di dunia. 

Tiga lainnya diterima di Universitas Madinah, Arab Saudi, sementara satu orang berkesempatan kuliah di Uni Emirat Arab.

“Ini capaian luar biasa. MAN PK/MAN 2 Padang Panjang berhasil melahirkan lulusan yang mampu menembus perguruan tinggi favorit dunia,” ungkap Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, dalam sambutannya.

Prestasi ini bukan sekadar angka. Bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya Padang Panjang, capaian tersebut menjadi bukti nyata konsistensi madrasah dalam menyiapkan generasi unggul. 

Tak berlebihan jika kemudian MAN PK/MAN 2 Padang Panjang disebut sebagai salah satu madrasah terbaik di ranah Minang.
Wakil Kepala Humas MAN PK/MAN 2 Padang Panjang, Zulkifli, menyebut keberhasilan puluhan alumni ini merupakan hasil kerja keras bersama. 

“Kami bertekad menjadi madrasah berkelas dunia. Terima kasih atas dukungan semua pihak, mulai dari guru, orang tua, hingga pemerintah, yang memungkinkan keberangkatan ini,” ujarnya penuh rasa syukur.

Bagi banyak pelajar Indonesia, Universitas Al-Azhar memiliki daya tarik tersendiri. Universitas yang berdiri sejak abad ke-10 ini dikenal sebagai mercusuar keilmuan Islam. Sejarah mencatat, banyak tokoh bangsa dan ulama besar Indonesia yang pernah menimba ilmu di sana, mulai dari Buya Hamka hingga Quraish Shihab.

Data Kementerian Agama RI mencatat, setiap tahun ratusan pelajar Indonesia diterima di Al-Azhar. Mereka umumnya diproyeksikan menjadi intelektual muda yang tidak hanya memahami agama secara mendalam, tetapi juga mampu merespons tantangan zaman.

Aisyah, salah seorang alumni yang berangkat bersama rekannya, Jazil, tak mampu menyembunyikan rasa haru. 

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih, apalagi dilepas langsung oleh Bapak Kakanwil. Dukungan sekolah, orang tua, dan semua pihak sangat berarti bagi kami. Mohon doa agar kami bisa menyelesaikan studi dengan baik dan mengamalkan ilmu dengan penuh keberkahan,” ucapnya.

Edison pun menitipkan pesan agar para alumni tidak berhenti belajar. “Dalamilah ilmu dengan tekun. Jangan hanya puas di S1, lanjutkan hingga S2 bahkan S3. Sepulang nanti, jadilah pembaharu, teladan di masyarakat, dan abdikan ilmu untuk kemaslahatan umat,” pesannya.

Keberangkatan 61 alumni ini jelas menjadi kebanggaan bagi Padang Panjang dan Sumatera Barat. Namun, lebih dari itu, keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa madrasah bisa menjadi motor perubahan, melahirkan generasi yang siap bersaing di panggung internasional.

Jika melihat jejak lulusan Al-Azhar sebelumnya, bukan mustahil suatu hari nanti para alumni MAN PK/MAN 2 Padang Panjang akan kembali ke tanah air sebagai cendekiawan, akademisi, atau pemimpin yang membawa perubahan positif.

Seperti kata pepatah Minang: “Alam takambang jadi guru.” Dengan semangat merantau ke negeri orang, para alumni ini tengah menuliskan bab baru perjalanan hidup mereka. Dan siapa tahu, dari Padang Panjang inilah lahir generasi pembaharu yang akan memberi warna pada peradaban dunia.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update