Notification

×

Iklan

Iklan

Rahasia di Balik Transaksi Pasar Negosiasi: Cara Cerdas Jual Beli Saham di Luar Jalur Reguler

17 Oktober 2025 | 11:33 WIB Last Updated 2025-10-17T07:35:23Z


Pasbana - Banyak  ritel hanya mengenal satu cara jual beli saham — lewat pasar reguler yang ramai dan cepat. Namun, ada satu arena lain yang sering luput dari perhatian: pasar negosiasi (negotiated market).

Di sinilah para investor, institusi, hingga korporasi besar bertransaksi secara langsung tanpa harus antre di order book. 

Prosesnya mirip seperti tawar-menawar di pasar tradisional — hanya saja, yang diperdagangkan bukan cabe atau beras, melainkan saham bernilai miliaran rupiah.

Mari kita bahas cara kerja, tahapan, dan tips praktis melakukan transaksi di pasar negosiasi saham, lengkap dengan contoh nyata yang mudah dipahami.

Apa Itu Pasar Negosiasi Saham?


Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar negosiasi adalah tempat terjadinya transaksi saham secara langsung antara pihak pembeli dan penjual, tanpa melalui sistem antrian harga di pasar reguler.

Di sini, harga dan jumlah saham bisa disepakati bebas — tidak terikat aturan fraksi harga maupun satuan lot seperti di pasar reguler. Transaksi bisa dilakukan meskipun saham yang dimiliki kurang dari 1 lot, bahkan di bawah harga pasar.

Contoh Kasus:
Misalnya, seorang investor ingin membeli saham $BRIS di harga Rp1.000 per lembar lewat pasar negosiasi. Transaksi ini bisa terjadi asalkan ada investor lain yang bersedia menjual di harga yang sama.

Begitu ada kesepakatan harga dan jumlah saham, proses administrasi diteruskan melalui broker (perusahaan sekuritas) masing-masing.

Mengapa Pasar Negosiasi Ada?


Pasar ini diciptakan untuk memfasilitasi transaksi khusus, seperti:

  • Akuisisi dan merger antar perusahaan.
  • Transaksi antar investor institusional (misalnya reksa dana, asuransi, dana pensiun).
  • Penjualan saham dalam jumlah besar (block sale) yang tidak efisien dilakukan di pasar reguler.
  • Pemindahan kepemilikan saham antar individu dalam jumlah kecil atau fraksi tak genap.

Dengan kata lain, pasar negosiasi berperan sebagai jalur VIP bagi transaksi yang sifatnya khusus, besar, atau tidak biasa.

Perbedaan Utama Pasar Reguler vs Negosiasi


Aspek Pasar Reguler Pasar Negosiasi
Mekanisme Otomatis lewat sistem
Berdasarkan kesepakatan antar pihak

Satuan transaksi

1 lot (100 lembar)

Per lembar saham

Harga

Mengikuti fraksi dan batas bawah/atas
Fleksibel, bebas disepakati

Kecepatan

Cepat, tergantung order book

Tergantung proses kesepakatan
Pelaku Semua investor
Biasanya investor besar atau transaksi khusus

Jam Perdagangan Pasar Negosiasi


Pasar negosiasi beroperasi setiap hari bursa (Senin–Jumat) dengan dua sesi:
๐Ÿ•˜ Sesi I: 09.00 – 11.30 WIB
๐Ÿ• Sesi II: 13.30 – 15.30 WIB
Sama seperti pasar reguler, tetapi dengan tempo yang lebih fleksibel.

3 Cara Melakukan Transaksi di Pasar Negosiasi


1. Melalui Platform Online Trading (OLT)


Beberapa sekuritas modern sudah menyediakan fitur transaksi pasar negosiasi.
Biasanya saham ditandai dengan kode .NG di belakang simbol saham, misalnya:
$ANTM.NG
$ITMG.NG
$BUMI.NG

Investor bisa langsung memasukkan order jual/beli di menu tersebut.

Namun, transaksi baru terjadi jika ada pihak lain yang match dengan harga dan jumlah saham yang sama. Jika tidak, order akan tetap menggantung hingga ditemukan lawannya.

Tips: Hubungi broker untuk membantu mencari “counterparty” (lawan transaksi). Broker biasanya punya jaringan investor yang siap bernegosiasi.

2. Melalui Broker Secara Langsung

Jika sekuritas tidak punya fitur OLT untuk pasar negosiasi, investor bisa meminta bantuan broker atau dealer representative.

Broker akan mencarikan pembeli atau penjual potensial, kemudian menengahi proses tawar-menawar hingga tercapai kesepakatan harga dan jumlah saham.

Proses ini bisa memakan waktu karena melibatkan konfirmasi manual dan administrasi internal sekuritas.

Contoh: Investor A ingin menjual saham $BRIS di harga Rp1.000. Broker A menghubungi beberapa investor lain yang mungkin tertarik. Setelah ada kesepakatan, transaksi disahkan melalui bursa.

3. Melalui Formulir Instruksi Transaksi
Jika transaksi dilakukan antar individu (misalnya menjual saham kurang dari 1 lot), proses bisa dilakukan dengan mengisi

Formulir Instruksi Jual/Beli Saham Pasar Negosiasi.


Sebagai contoh, di platform Stockbit, investor dapat menghubungi customer service melalui aplikasi, lalu mengisi formulir dan mengirimkan ke email resmi sekuritas (support@stockbit.com) satu hari sebelum tanggal transaksi.

Setelah diverifikasi, pihak sekuritas akan menyelesaikan transaksi sesuai instruksi.

Keuntungan dan Risiko Pasar Negosiasi


Keuntungan:
  • Fleksibilitas harga dan jumlah saham
  • Cocok untuk transaksi besar atau saham tidak likuid
  • Bisa menjual saham di bawah 1 lot
  • Kesempatan untuk mendapatkan harga menarik


Risiko:
  • Proses bisa lebih lama
  • Harga tidak transparan (tergantung kesepakatan)
  • Butuh perantara dan administrasi tambahan

Analogi Sederhana:
Bayangkan kamu ingin membeli motor bekas langka. Di dealer resmi (pasar reguler), harganya sudah tetap dan harus ikut antre. 

Tapi kalau kamu kenal pemilik langsung dan bisa negosiasi harga serta kondisi, itu seperti transaksi di pasar negosiasi saham — fleksibel, tapi butuh komunikasi dan kesepakatan dua arah.

Pasar Negosiasi, Jalur Alternatif Bagi Investor Cermat


Pasar negosiasi menawarkan peluang bagi investor yang ingin transaksi dengan strategi khusus, baik untuk efisiensi, akuisisi, atau penjualan besar. 

Namun, karena prosesnya lebih personal dan administratif, pengetahuan dan komunikasi dengan broker menjadi kunci utama.

Jika kamu ingin mencoba transaksi di pasar negosiasi, pastikan:
  • Menemukan counterparty yang kredibel.
  • Melibatkan sekuritas resmi dan legal.
  • Mengetahui waktu, biaya, serta risiko transaksi.
(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update