Notification

×

Iklan

Iklan

Sumbar Menuju Energi Hijau: Dari Potensi Alam ke Magnet Investasi

14 Oktober 2025 | 23:24 WIB Last Updated 2025-10-14T16:24:38Z


Padang, pasbana - Suasana hangat pagi itu menyelimuti Ballroom Hotel The ZHM Premiere Padang. Di sana, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah membuka Forum Investasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar dengan optimisme yang menular. 

Tema acaranya terdengar futuristik: “Strategi Investasi Energi Hijau dan Implementasi RUPTL 2025–2034 untuk Mencapai Net Zero Emission 2060.”

Di hadapan Ketua Umum DPP MKI Evy Haryadi dan Wakil Menteri ESDM Yulion Tanjung, Mahyeldi berbicara lantang soal potensi energi Sumatera Barat. “Kita punya panas bumi, air, surya, laut, dan angin — tapi pemanfaatannya masih kecil. Ini peluang besar bagi investor,” ujarnya.

Data menunjukkan, baru 26 persen potensi air dan 5 persen panas bumi yang dimanfaatkan. Padahal, kebutuhan listrik Sumbar terus melonjak, sementara cadangan daya baru 4 persen—jauh dari ideal 30 persen.

Tak heran, Mahyeldi menegaskan perlunya “menjemput bola” dalam menarik investor. “Dulu waktu di Kota Padang, kalau mau investasi, kita jemput langsung. Semangat itu harus diteruskan,” katanya penuh semangat.

Ia menambahkan, Pemprov Sumbar sudah menyiapkan perda dan insentif untuk memudahkan investasi energi. Targetnya, investasi Rp120 triliun hingga 2029 demi mencapai pertumbuhan ekonomi 7,3 persen.

Ketua MKI Sumbar, Insanul Kamil, bahkan menegaskan bahwa Sumbar adalah “juara nasional” energi terbarukan dengan potensi mencapai 52 persen—tertinggi di Indonesia. “Kami ingin Sumatera Barat jadi role model energi hijau nasional,” tegasnya.

Dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Sumatera Barat tampak siap menjadi panggung utama energi bersih Indonesia—tempat di mana potensi alam berubah menjadi kekuatan ekonomi hijau masa depan.
(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update