Notification

×

Iklan

Iklan

Tubuh dan Vokal Jadi Kunci Utama Aktor: Workshop Kolaborasi “Gala Teater” ISI Padang Panjang

11 Oktober 2025 | 09:13 WIB Last Updated 2025-10-11T02:13:13Z


Padang Panjang, pasbana — Hari pertama rangkaian Gala Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang berlangsung semarak dengan digelarnya dua workshop kolaborasi yang menghadirkan narasumber berkompeten di bidang seni peran. 

Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran intensif bagi para peserta, termasuk dari luar negeri, untuk memperdalam pemahaman tentang olah tubuh dan olah vokal sebagai modal utama aktor teater.

Workshop pertama bertajuk Olah Tubuh, dipandu oleh Tatang Rusmana, S.Sn., M.Sn, dosen sekaligus sutradara teater ISI Padangpanjang. Sesi ini dilaksanakan di Studio Teater pada Jumat, 10 Oktober 2025 pukul 14.00–16.00 WIB. 


Dalam materinya, Tatang menegaskan bahwa tubuh merupakan bahasa utama dalam teater.

“Teater itu bertolak dari gestur, unsur vokal, dan unsur artistik. Dalam teater nonrealis, tubuh menjadi bahasa verbal. Dari gerak tubuh saja, penonton sudah bisa menangkap makna yang ingin disampaikan aktor,” ujar Tatang Rusmana.



Menurutnya, latihan olah tubuh penting dilakukan agar aktor mampu menyampaikan pesan naskah melalui ekspresi fisik yang komunikatif, tidak semata-mata lewat dialog.

Sesi kedua dilanjutkan dengan workshop Olah Vokal bersama Dr. Sulaiman Juned, M.Sn, sastrawan sekaligus sutradara teater ISI Padangpanjang, yang berlangsung pukul 16.00–18.00 WIB. Ia menekankan pentingnya penguasaan teknik pernapasan dalam membentuk suara yang kuat dan stabil.

“Latihan olah vokal dimulai dengan pernapasan dari diafragma, perut, dan dada. Ini membantu aktor menghasilkan artikulasi, intonasi, dan dinamika suara yang jelas agar makna serta karakter dapat tersampaikan efektif kepada penonton,” jelas Sulaiman.



Ia juga menambahkan bahwa aktor harus memahami dinamika suara—baik keras-lembut, cepat-lambat, maupun jarak suara—untuk menciptakan ekspresi yang hidup dan menggugah emosi penonton.

Salah satu peserta workshop, Sunio dari Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan Malaysia (ASWARA), mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru dari kedua narasumber.

“Materinya sangat berbeda dengan yang biasa kami pelajari. Di ISI Padangpanjang, kami menemukan banyak pendekatan baru dalam teater, terutama soal proyeksi suara dan teknik melontarkan dialog. Diskusinya juga menarik dan membuka wawasan kami,” ungkapnya antusias.

Kegiatan Gala Teater ISI Padangpanjang tahun ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga ruang kolaborasi lintas negara untuk memperkaya praktik teater modern. Melalui kombinasi latihan tubuh dan vokal, para peserta diharapkan mampu memahami bahwa kekuatan seorang aktor sejati terletak pada harmoni antara ekspresi fisik dan penguasaan suara.
(Petir/Kay)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update