Notification

×

Iklan

Iklan

Waste To Energy: Program Presiden Prabowo Ubah Sampah Jadi Sumber Listrik Baru

10 Oktober 2025 | 14:05 WIB Last Updated 2025-10-10T07:05:51Z
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara),Rosan Roeslani


Pasbana - Jangan remehkan tumpukan sampah di belakang rumah. Di tangan pemerintah baru dan investor cerdas, bau menyengat itu kini berubah menjadi... energi masa depan. 

Ya, Anda tidak salah baca: sampah akan segera naik kelas menjadi sumber listrik.

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani program besar yang disebut waste to energy (WTE)—sebuah langkah berani yang tak hanya ingin menuntaskan masalah klasik “gunung sampah”, tapi juga menjadikannya bahan bakar untuk mesin-mesin pembangkit listrik di seluruh negeri.

Dan catat baik-baik: bukan sekadar wacana.

Empat emiten besar sudah disiapkan untuk jadi pemain utama: TOBA, OASA, MHKI, dan BIPI.

Ya, pasar modal pun ikut bergeliat—karena siapa sangka, saham berbasis “sampah” kini bisa jadi masa depan energi bersih Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, memastikan program ini siap meluncur pada awal November. Tak tanggung-tanggung, tahap pertama akan langsung digelar di 10 kota besar: Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar.

Target akhirnya? Menyebar ke 33 kota di seluruh Indonesia.
Di sela Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10) pagi, Rosan menyebut program ini sebagai langkah nyata menuju ekonomi hijau yang inklusif. 

“Kita tidak bisa hanya bicara tentang energi bersih tanpa menata persoalan sampah,” ujarnya mantap.

Dan memang, apa gunanya bicara transisi energi kalau tiap hari kita masih dikepung bau sampah dari TPA yang menua?

Program ini, kalau berjalan sesuai rencana, bisa menjadi game changer—bukan hanya soal listrik, tapi juga perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah yang selama ini dianggap beban.

Karena bisa jadi, di masa depan, setiap bungkus plastik bekas mie instan yang Anda buang bukan lagi sekadar limbah, tapi “setrum mini” untuk menyalakan lampu di rumah-rumah kota.

Kita tunggu, apakah proyek ini benar-benar bisa menyalakan harapan dari tumpukan sampah, atau justru—seperti biasa—jadi janji manis yang tak sempat menyala.

Namun satu hal pasti:
Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, Indonesia tampak benar-benar siap mengubah bau busuk menjadi cahaya terang. (*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update