Oleh: Dr. Sulaiman Juned, M.Sn *)
Pasbana - Siapapun bisa menjadi teaterawan. Segalanya tergantung kemauan dalam mengikuti latihan Pernafasan, Olah Vokal, Olah Tubuh, Olah Rasa, Olah Sukma dan Meditasi sekaligus diselingi dengan teknik latihan teater sambil bermain agar memiliki antusiasme yang sangat tinggi dalam berlatih juga mengulik ilmu pengetahuan teater dengan maksimal.
Teater memang membutuhkan proses dalam ruang penciptaan. Latihan seumur hidup adalah model utama. Latihan-latihan seperti ini untuk menciptakan bentuk lakon sekaligus menafsirkannya menjadi pengalaman pentas. Merancang konsep dasar artistik dalam ruang realitas teater.
Melatih dan membiasakan penajaman terhadap karakter tokoh serta mentransformasikan karakter lewat laku sehingga nantinya akan cakap dalam menghadirkan penciptaan ruang teaterikal.
Siapapun pasti mampu mengaplikasikan kenyataan teater, apabila dalam proses kreatif dilakukan secara serius dan benar. Teater membutuhkan kerja kolektif. Kolektifitas kerja ini membutuhkan pemikiran, tenaga dan waktu.
Atas dasar itu, teater merupakan karya yang kreatif. Jadi, berteater itu tak gampang, dibutuhkan ilmu pengetahuan, keahlian dan kesetiaan. Ia menjadi produk empiris yang mencakup wilayah gagasan, emosi dan prilaku.
Siapapun jika memiliki kemauan yang tinggi dalam menggauli dunia Teater dengan senang dan bahagia pasti mampu menjadi teaterawan handal.
Jadi, menjadi teaterawan bukan baca naskah lalu jadi aktor, atau baca literatur dramaturgi laku jadi dramatug atawa mampu menderecting aktor dan artistik tidak serta merta jadi sutradara, tetapi mari menilisik seluruh seluk beluk teater juga pahami secara seksama kemudian imbangi dengan berlatih tak henti sehingga teater jadi menyatu dalam darah dan nadi. Bravo! (*)
Biodata Singkat:
*) Penulis adalah Sastrawan, Sutradara Teater, Esais, Kolumnis, Dosen Jurusan Seni Teater ISI Padangpanjang, Pendiri/Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, Pendiri Sanggar Cempala Karya Banda Aceh, Pendiri UKM Teater Nol Univ. Syiah Kuala Banda Aceh, Ketua Panitia Pendirian ISBI Aceh (2012/2015), Ketua Umum Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Barat (2022/2027)
