Padang Panjang, pasbana – Bantuan kemanusiaan dari organisasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) senilai Rp 15 juta telah tiba di Padang Panjang pada Rabu malam (3/12). Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk paket kebutuhan pokok berupa beras, minyak goreng, mi instan, makanan bayi, serta pakaian layak pakai untuk masyarakat terdampak banjir bandang.
Rombongan relawan berjumlah 8 orang, terdiri dari tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Riau serta relawan mahasiswa UMRI. Setibanya di Kota Padang Panjang, tim langsung menuju wilayah terdampak banjir bandang di Nagari Guguak Malalo, Muara Ambius, untuk menyalurkan bantuan yang diterima oleh anggota BPRN setempat.
Penyerahan bantuan dipimpin oleh ketua tim, Mahatir, dan turut didampingi oleh unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), MDMC, LAZISMU, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah Batipuh Selatan. Kehadiran lintas unsur Muhammadiyah ini menunjukkan kuatnya koordinasi dalam upaya respon bencana di Sumatera Barat.
Kedatangan tim relawan dari Riau memberikan semangat baru bagi para relawan lokal yang sejak awal bekerja keras menangani dampak bencana. “MDMC se-Sumatera sepakat untuk saling menguatkan, apalagi setelah bimbingan teknis di Kota Bengkulu bulan lalu,” ujar Abril, Kepala SMP Muhammadiyah Padang Panjang, yang turut menyambut dan mendampingi tim relawan.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, SMP Muhammadiyah Padang Panjang juga menyediakan asrama putra sebagai tempat istirahat relawan. “Walau sederhana, ini menjadi kesan tersendiri bagi SMP Muhammadiyah Padang Panjang yang dulu pernah banyak pihak ingin menutupnya,” kata Riski, staf TU SMP Muhammadiyah sekaligus anggota TRC MDMC Pabasko.
Bantuan ini menjadi bukti nyata kuatnya solidaritas dan sinergi antarwilayah Muhammadiyah dalam merespons bencana. Selain tahap pertama ini, MDMC dan MAPALA Riau telah menjadwalkan dua gelombang penyaluran bantuan untuk wilayah Padang Panjang, Batipuh, hingga X Koto sebagai bentuk komitmen jangka panjang membantu pemulihan masyarakat terdampak.
Kehadiran para relawan diharapkan mampu memberikan harapan baru bagi warga yang tengah berjuang bangkit pascabencana, sekaligus memperkuat jaringan kerja kemanusiaan Muhammadiyah di Sumatera. (*)





