Notification

×

Iklan

Iklan

BPS Peringatkan Risiko Gagal Panen Meningkat Akhir 2025 akibat Cuaca Ekstrem

02 Desember 2025 | 11:16 WIB Last Updated 2025-12-02T04:22:02Z


Pasbana - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan adanya peningkatan risiko gagal panen pada periode November hingga Desember 2025. 

Peringatan ini disampaikan setelah cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir memicu banjir dan bencana alam di sejumlah wilayah, terutama di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi serta kejadian banjir dan tanah longsor mulai mengganggu aktivitas pertanian, terutama lahan persawahan. 

Risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025, termasuk di November dan Desember yang memiliki risiko lebih besar karena adanya banjir dan bencana di beberapa wilayah,” ujarnya dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (1/12/2025).

Bencana yang meluas membuat BPS memperpanjang pengamatan lapangan melalui survei Kerangka Sampel Area (KSA) di tiga wilayah Sumatera terdampak. Hasil perpanjangan observasi ini akan diumumkan dalam rilis resmi BPS pada Januari 2026. “Besaran luasan potensi gagal panen November akan disampaikan pada rilis Januari mendatang,” tambah Pudji.

Berdasarkan hasil KSA Padi Amatan per Oktober 2025, BPS memproyeksikan penurunan signifikan pada luas panen padi hingga akhir tahun. Luas panen diperkirakan turun dari 860 ribu hektare pada Oktober menjadi 600 ribu hektare di November, dan kembali turun ke 440 ribu hektare pada Desember 2025.

Produksi gabah kering giling (GKG) juga diprediksi merosot tajam dari 4,72 juta ton pada Oktober 2025 menjadi 3,37 juta ton di November, dan 2,47 juta ton pada Desember. Produksi beras turun sejalan, dari 2,72 juta ton pada Oktober menjadi 1,95 juta ton di November, dan 1,42 juta ton pada Desember 2025.

BPS menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk meminimalkan dampak terhadap ketahanan pangan nasional.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update