Padang, pasbana— Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah memimpin rapat koordinasi penanganan banjir bersama 14 pemerintah kabupaten/kota terdampak bencana, Rabu (3/12/2025). Rapat digelar secara daring untuk menghimpun laporan terbaru terkait tingkat kerusakan, kebutuhan mendesak, serta perkembangan penanganan di lapangan.
Mahyeldi menegaskan bahwa validasi data menjadi kunci percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. “Data harus benar-benar dipastikan valid. Termasuk data korban meninggal. Ini sangat menentukan langkah kita ke depan,” ujarnya. Ia meminta pendataan rumah rusak berat, rusak ringan hingga yang hilang tersapu banjir dilakukan secara cermat melibatkan TNI-Polri di tingkat nagari dan kelurahan.
Pemerintah provinsi juga mendorong percepatan relokasi bagi warga yang rumahnya hilang atau tak layak huni. Jika masyarakat memiliki lahan, relokasi dapat langsung dilakukan, sementara daerah yang tidak memiliki lahan diminta segera menyiapkan lokasi baru untuk dikoordinasikan dengan Kementerian Perumahan.
Di sektor pertanian, gubernur menyampaikan kekhawatiran atas kerusakan sekitar 3.000 hektare sawah yang berpotensi menurunkan produksi pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. OPD terkait diminta berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk percepatan rehabilitasi lahan.
Selain infrastruktur jalan dan jembatan, Mahyeldi menyoroti kerusakan irigasi serta material kayu besar yang terbawa arus. Ia meminta relawan digerakkan dengan dukungan peralatan pembersihan.
Sekda Provinsi Sumbar Arry Yuswandi mengingatkan pentingnya komunikasi aktif dengan PIC dan persiapan masa transisi setelah tanggap darurat, termasuk hunian sementara dan dokumen perencanaan rehabilitasi. Pemerintah provinsi berharap seluruh daerah saling mendukung agar pemulihan berjalan cepat dan terkoordinasi.(*)




