Padang Panjang, pasbana— Upaya pencarian korban hilang akibat galodo dan tanah longsor di Padang Panjang terus ditingkatkan memasuki hari ke-11, Ahad (7/12/2025).
Pemerintah Kota Padang Panjang bersama Basarnas dan BNPB memperluas penyisiran di sepanjang aliran sungai dan titik-titik rawan yang terdampak bencana.
Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, mengatakan sebanyak 33 korban masih belum ditemukan, terdiri atas 17 warga Padang Panjang dan 16 warga dari luar daerah. “Seluruh tim bergerak dengan pola yang lebih terstruktur. Kami mengutamakan keselamatan personel di tengah potensi cuaca yang berubah cepat,” ujarnya.
Basarnas membagi operasi pencarian menjadi empat sektor utama.
Sektor pertama menyisir aliran dari titik 0 Jembatan Kembar hingga Mega Mendung.
Tim lain memantau proses normalisasi sungai pada jalur-jalur yang paling terdampak.
Pencarian dari Kayu Tanam hingga Bendungan Anai dilakukan menggunakan teknik arung jeram untuk menjangkau area sungai yang sulit diakses.
Sektor terakhir mencakup Bendungan Batang Anai hingga Lubuk Alung menggunakan perahu karet bermesin.
Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Samsul Akmal, menjelaskan bahwa metode kombinasi darat–air diterapkan untuk mempercepat identifikasi lokasi korban. “Kami terus menambah cakupan penyisiran, termasuk memperkuat pengamatan di titik-titik material galodo yang mengendap,” katanya.
Operasi besar ini melibatkan personel gabungan dari BNPB, Basarnas berbagai daerah, TNI, Polri, PMI, Tagana, serta unsur potensi SAR lain yang terus bekerja tanpa henti demi menemukan seluruh korban.(*)




