Padang, pasbana — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan tidak ada rencana pembongkaran jembatan maupun jalur kereta api (KA) di kawasan Lembah Anai. Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah memastikan pemerintah daerah justru berkomitmen menjaga, melestarikan, dan mereaktivasi jalur tersebut sebagai bagian dari aset sejarah dan warisan budaya.
Penegasan itu disampaikan Mahyeldi saat menerima audiensi komunitas heritage di Istana Gubernur, Selasa (30/12/2025). Ia menepis isu pembongkaran yang beredar luas di ruang publik dan menyebutnya tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah. “Fokus kami adalah reaktivasi dan pelestarian jalur KA Lembah Anai, bukan pembongkaran,” ujarnya.
Menurut Mahyeldi, polemik bermula dari adanya surat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang ditanggapi tanpa koordinasi dengan Pemprov Sumbar. Ia menilai hal tersebut sebagai miskomunikasi administratif yang telah diluruskan melalui koordinasi langsung dengan Kementerian Perhubungan.
Mahyeldi juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia telah berkomunikasi dengan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Perhubungan. Hasilnya, disepakati tidak ada pembongkaran jalur KA Lembah Anai, melainkan kajian komprehensif untuk memastikan kelestarian serta potensi pemanfaatannya di masa depan, termasuk untuk edukasi dan pariwisata sejarah.
Sikap tegas tersebut mendapat dukungan komunitas pelestarian. Arsitek dan pegiat Padang Heritage, Yulsi Munir, mendorong pemerintah segera mengambil langkah konkret menjaga rel dan jembatan yang mulai berkurang.
Hal senada disampaikan Nando dari komunitas pecinta kereta api yang menilai minimnya pengawasan membuat aset perkeretaapian rawan rusak dan hilang.
Pemerintah daerah menegaskan reaktivasi jalur KA di Sumbar menjadi agenda strategis agar kesalahan kebijakan masa lalu tidak terulang.(*)




