Notification

×

Iklan

Iklan

Sekolah SALSA Salimah Padang Panjang Resmi Diluncurkan, Siap Wujudkan Lansia Produktif dan Mandiri

09 Desember 2025 | 21:01 WIB Last Updated 2025-12-09T14:01:58Z


Padang Panjang, pasbana — Upaya meningkatkan kualitas hidup warga lanjut usia (lansia) di Kota Padang Panjang memasuki babak baru. 

Pengurus Daerah (PD) Salimah Kota Padang Panjang resmi meluncurkan Sekolah Lansia Salimah (SALSA), sebuah program edukasi dan pemberdayaan terpadu yang ditujukan untuk memastikan lansia tetap aktif, sehat, dan produktif.

Acara peluncuran digelar pada Selasa, 9 Desember 2025, di RT 01 Kelurahan Pasar Baru. Mengusung tema Lansia Bersama Salimah: Bahagia, Sehat, dan Mandiri, agenda tersebut dihadiri oleh Ketua PD Salimah Dewi Puspa Sari, M.Pd., Kepala Dinas Sosial Kota Padang Panjang Dr. H. Winarno Dahlan, M.E., Lurah Pasar Baru Donal H., S.H., serta puluhan calon peserta sekolah lansia ini.

Dalam sambutannya, Ketua PD Salimah, Dewi Puspa Sari, M.Pd., menegaskan bahwa pendirian SALSA merupakan respons strategis terhadap meningkatnya jumlah lansia secara nasional.




Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, populasi lansia Indonesia mencapai 11,75% dari total penduduk atau sekitar 32,1 juta jiwa, menempatkan Indonesia dalam fase aging population.

“Penuaan penduduk membutuhkan intervensi yang terstruktur, bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga pendidikan sepanjang hayat. Lewat SALSA, kami ingin memastikan para lansia tetap produktif dan memiliki kualitas hidup optimal di masa senja,” ujar Dewi.

Program ini, lanjutnya, selaras dengan visi besar Salimah sebagai organisasi yang konsisten mendorong peningkatan kualitas perempuan, anak, dan keluarga, sekaligus sejalan dengan program Pemkot Padang Panjang menuju Kota Ramah Lansia.




Kepala Dinas Sosial Kota Padang Panjang, Dr. H. Winarno Dahlan, M.E., yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh pemerintah daerah.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. SALSA kami harapkan menjadi model pemberdayaan lansia yang inovatif, berkelanjutan, dan dapat diperluas ke kelurahan lain. Program ini penting untuk memastikan bahwa para lansia tidak hanya hidup panjang, tetapi juga long life with quality,” ujarnya.

Kemenkes RI dalam Profil Kesehatan Indonesia 2024 juga menekankan pentingnya program healthy aging, termasuk stimulasi kognitif, aktivitas fisik ringan, dan dukungan sosial bagi lansia—unsur yang seluruhnya masuk dalam konsep kurikulum SALSA.

Sekolah SALSA dijadwalkan mulai beroperasi pada Januari 2026 dengan 16 peserta perdana. Kurikulumnya disusun dengan pendekatan edukatif dan rekreatif, mencakup:
  • Pendidikan kesehatan lansia
  • Kelas keterampilan dan wirausaha ringan
  • Penguatan spiritual dan psikologis
  • Kegiatan sosial yang membangun koneksi dan kepercayaan diri
  • Kelas-kelas ini dirancang untuk meningkatkan kebahagiaan, kesehatan, serta mendukung terciptanya kemandirian para lansia.

Salimah (Persaudaraan Muslimah) adalah organisasi kemasyarakatan nirlaba yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga. Selama dua dekade terakhir, Salimah aktif dalam aktivitas dakwah, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.

Peluncuran SALSA menambah daftar kontribusi organisasi ini terhadap isu-isu sosial strategis, khususnya dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi era aging population.

Dengan hadirnya Sekolah SALSA, Padang Panjang selangkah lebih maju dalam memastikan warganya yang memasuki usia lanjut tetap memiliki ruang untuk berkembang, berkarya, dan menikmati hidup dengan lebih bermakna. 

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun ekosistem ramah lansia di Indonesia. (Cici) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update