Notification

×

Iklan

Iklan

Nenek Barila Hidup Sebatang Kara Di Usia Senjanya

16 Desember 2016 | 11.35 WIB Last Updated 2016-12-16T04:37:55Z
Nenek Barila Di Depan Gubuk Reotnya

" Kasih Ibu Sepanjang Jalan , Kasih Anak Sepanjang Penggalan "

Apapun alasan dan kendala yang dihadapi oleh seorang anak, tidak seharusnya melupakan jasa seorang ibu. Wajarlah peribahasa menyebut demikian. Membahagiakan ibu dengan segala yang kita punya dan yang kita bisa, tak akan mampu menggantikan segala yang telah diberikan Ibu. Namun , tak sedikit anak yang terhalang hatinya untuk sekedar mengunjungi ibunya dan meringankan sedikit beban hidup di hari tuanya.

 Hal inilah yang dialami nenek Barila. Nenek 79 tahun ini tak bisa merasakan balas kasih dari anak yang dibesarkan nya. Di usianya yang sudah senja, ia harus menghadapi kerasnya hidup dengan tubuh yang makin lemah .

Nenek Barila yang tinggal  di Jorong Koto Rambah, Lubuk Gadang Utara, Sangir Kabupaten Solok Selatan, sebenarnya memiliki satu orang anak, namun entah apa yang menghalangi si anak untuk menjenguk sang Ibu. Si anak telah bertahun-tahun tidak datang menjenguk nya. 

Di gubuk reot berukuran 3x4 meter,  Nenek Barila  tinggal .  Gubuk sederhana yang terbuat dari papan dengan lubang disana sini, menambah trenyuh kondisi nenek ini. Sebenarnya kondisi gubuk itu sudah tidak layak di tempati lagi, seperti lantainya sudah banyak yang jebol,  atap sudah banyak yang bolong. Kala musim hujan datang, nenek Barila pun harus menahan dingin yang menusuk tulang akibat bocor disana sini.

Af Rizal seorang Netizen yang menyaksikan hal ini menulis di akun medsosnya miliknya, “ Tak terhitung kalinya nenek barila terjatuh dari tangga dan atap rumah yang di bawa angin, lantai rumah yang jebol “, ungkapnya.

“ Untuk dapat bertahan hidup, nenek Barila ini dalam kesehariannya hanya mencokel buah pinang yang jatuh dari pohon pinang milik tetanga-tetanganya “ ucap Af Rizal.
Af Rizal berharap adanya bantuan dari Pemerintah, seperti bantuan Bedah Rumah agar nenek ini mendapat tempat tinggal yang lebih layak dan dapat meringankan beban beliau, pungkasnya.

Dan pesan yang harus tertanam pada diri kita, sesulit dan sesibuk apapun hari kita, luangkanlah waktu untuk menjenguk Ibu kita. Peluklah ia, ciumlah tangan rentanya...dan ringankanlah beban hidupnya. Karena sesungguhnya, tak kan pernah terbalas jasa beliau kepada diri kita.


Sumber: Riaupos.com

×
Kaba Nan Baru Update