Notification

×

Iklan

Iklan

OVER CAPACITY KJA JADI BIANG MASALAH DI DANAU MANINJAU

10 Januari 2017 | 19.33 WIB Last Updated 2017-01-10T14:06:07Z

Agam - Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria yang juga sebagai kepala tim Save Maninjau  bersama beberapa Kepala SKPD terkait melakukan peninjauan kondisi Danau Maninjau, Selasa (10/01).

“ Permalasahan utamanya adalah pencemaran,  dan sumber pencemaran  utama berasal dari keramba yang sudah Over Capacity ,” ujar Wakil Bupati Agam , Trinda Farhan Satria .

Ia berpendapat bahwa semakin lama masalah over capaity ini tidak diselesaikan maka permasalahannya menjadi semakin berat.

“Mulai dari menyelesaikan penyebab- penyebabnya, baik penyebab yang sifatnya global maupun yang langsung atau tidak langsung. Kedua terkait jumlah keramba yang sudah melebihi batas, dalam program Save Maninjau kita punya target untuk mengurangi, kita mulai dengan langkah- langkah persuasif,” ujarnya.

Trinda juga menambahkan bahwa Pemerintahan Kabupaten Agam sudah mempunyai komitmen untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Danau Maninjau secara komprehensif.

Beberapa langkah- langkah yang telah dilakukan untuk mengantisipasi adalah, gotong royong Pemkab Agam satu kali dua bulan, pemerintahan Nagari satu kali sebulan, dan juga menghidupkan kembali Satgas yang terdiri dari 10 orang yang rutin membersihkan permukaan Danau Maninjau.

Dalam peninjauan itu juga dihadiri tokoh masyarakat Tanjung Raya Bachtiar Chamsyah yang juga mantan Mentri Sosial Republik Indonesia, Camat Tanjung Raya, dan Wali Nagari se Kecamatan Tanjung Raya.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Tanjung Raya, yang juga mantan Menteri Sosial Republik Indonesia  ikut meninjau kondisi Danau Maninjau  bersama Wakil Bupati Agam,Trinda farhan Satria, Selasa (10/01).

Bachtiar Chamsyah mengatakan, usaha masyarakat dan Pemerintah kabupaten Agam selama ini terhadap danau Maninjau cukup tinggi, salah satu buktinya dengan membersihkan enceng gondok yang ada di sekitaran danau dan keramba jaring apung.

“Terkait dalam penyelamatan danau (save Maninjau), kita juga menyampaikan kepada masyarakat  Salingka danau, terutama yang memiliki Keramba Jaring Apung (KJA), agar dapat mengurangi KJA nya, sehingga pencemaran Danau Maninjau pun berkurang,” kata Bachtiar Chamsyah .

Bachtiar menjelaskan, bahwa seluruh masyarakat telah mengetahui bahwa air danau Maninjau tercemar. Masyarakat dan Pemerintah akan berupaya menyatukan pendapat untuk mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi di Danau Maninjau.

“Informasi didapat dari masyarakat, kondisi air danau berubah-ubah, kadang air danau terlihat bersih dan terkadang kotor sekali, sehingga menimbulkan aroma yang tidak enak, dan warna danau pun sering berubah. Endapan atau sendimen yang ada di danau juga kerap naik kepermukaan,” tutupnya.

Sumber : kaba12.com


×
Kaba Nan Baru Update