Notification

×

Iklan

Iklan

Gempa Yang Berpusat Di Solok, Renggut Satu Korban Jiwa

21 Juli 2018 | 18.01 WIB Last Updated 2018-07-21T11:01:40Z
Kondisi reruntuhan tempat tinggal Buyung akibat gwgemptektonik yang terjadi Sabtu siang ( 21/07 ) [ foto  : WA siaga bencana]

SOLOK -- Gempa Tektonik M-55 yang terjadi pada Sabtu ( 21/07) telah memakan korban Seorang warga Dusun Rawang, Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok-Sumbar , ia dilaporkan meninggal dunia akibat ditimpa material bangunan yang roboh saat diguncang gempa.

Korban diketahui bernama Bustami Buyuang (63). Pada saat terjadi gempa, korban dikabarkan tengah tertidur di rumahnya, sehingga tidak sempat ke luar rumah. Korban tertimpa reruntuhan hollowbrik dinding rumah yang tak kuasa menahan guncangan gempa.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian ini langsung mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan, kemudian dibawa ke RSUD Arosuka.


"Rumah korban terbilang sangat rusak parah," kata Wali Nagari Batang Barus Syamsul Azwar.

Hingga kini, pihaknya mengaku masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang diakibatkan guncangan gempa.

"Masyarakat berhamburan menyelamatkan diri saat kejadian Gempa. Hingga saat ini, kita belum tahu pasti, total kerusakan di Nagari Batang Barus, karena masih dalam pendataan petugas. Mudah-mudahan tidak ada korban lainnya," paparnya.

Terkait gempa bumi tektonik M-55 ini berikut penjelasan dari BMKG;

Hari Sabtu, 21 Juli 2018, pukul 14.58.17 WIB, wilayah Kabupaten Solok diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,07 LS dan 100,55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah barat daya Kota Solok, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 14 km.


Gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Sumani. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar (Strike Slip).

Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan antara lain di daerah Kota Padang dan Painan I-II SIG (II-V MMI). 

Sesuai dengan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Gunungtalang II SIG BMKG (V MMI), Kota Padang II SIG BMKG (III-IV MMI), Bukittinggi II SIG BMKG (III MMI), Padang Panjang  dan Padang Pariaman I-II SIG BMKG (II-III MMI), dan Sawahlunto I SIG BMKG (II MMI). 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 15.14 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (bd)



×
Kaba Nan Baru Update