Agam - Badan usaha milik nagari adalah lembaga usaha nagari yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah nagari dalam upaya memperkuat perekonomian nagari dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi nagari.
BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera salah satunya yang terletak di Nagari Parik Panjang Kecamatan Matur, Kabupaten Agam berdiri pada 24 Agustus 2017 yang lalu terus menciptakan inovasi baru dalam mengembangkan usaha mandiri untuk memperkuat ekonomi masyarakat.
Muhammad Nurul Hudha (26) selaku Direktur BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk rumah tangga yang biasa dikelola oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat lainnya.
Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan manusia maka semakin berkembang pula pembangunan yang bertebaran dimana-mana, hal ini yang di manfaatkan BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera dengan membuka usaha kerakyatan pengadaan material bangunan, alat tulis kantor yang secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Bawang merah dan rawit setan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terus dikembangkan. BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera juga menyediakan pupuk, racun hama, alat-alat pertanian, bibit sampai dengan penjualan hasil panen dikelola Secara mandiri”, imbuhnya.
Peternakan kambing Etawa yang telah berkembang dan menghasilkan susu, langsung dijemput konsumen ke rumah-rumah masyarakat, hal ini juga direncanakan akan dikelola BUMNag setelah selesai kedai untuk menampung hasil peternakan dan dipasarkan di daerah sekitar.
Masyarakat sangat antusias dengan adanya BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera yang secara inovatif mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Setiap lembaga UMKM Nagari akan bekerjasama dengan BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat”, ujarnya.
Ditahun 2019 BUMNag Parik Panjang Mandiri Sejahtera merencanakan mendirikan ruko guna memasarkan produk hasil-hasil dari perkebunan, pertanian, peternakan hingga produk rumah tangga dengan bantuan dana hibah para perantau. (dyko)
