Notification

×

Iklan

Iklan

Negeri Tanpa Bayangan Setiap 2 Tahun Sekali Bisa Dirasakan Dipasaman

24 September 2018 | 14.59 WIB Last Updated 2018-09-24T07:59:48Z




Pasaman - Bupati Kabupaten Pasaman yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman H.M. Saleh Membuka secara langsung Peringatan hari Titik Kulminasi Matahari di Taman Equator Bonjol, Sabtu (22/09/2018).

Tampak berhadir, Perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Anggota Fokopimda Kabupaten Pasaman, para Staf Ahli Bupati Pasaman, Kepala-kepala OPD, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat, Juga turut hadir para penyair nasional, kelompok kerja guru geografi dan fisika serta biker nusantara, Ketua GOW Kabupaten Pasaman Ny. Mira Atos Pratama, Ketua Persit Kartika, Ketua Bhayangkari, Ketua Darmawanita, Camat, Wali Nagari, Ninik Mamak, Alim Ulama, Bundo Kanduang, Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat, Serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati Pasaman sampaikan, fenomena alam ini merupakan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Pasaman di harapkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara dan ilmuan untuk datang dan berkunjung ke daerah kita.

M. Saleh mengatakan, fenomena alam yang istimewa ini hanya terjadi 2 (dua) kali dalam setahun tepatnya pada tanggal 21 sampai dengan 23 maret dan 21 sampai 23 september setiap tahunnya. Fenomena alam ini terjadi ketika Matahari tepat berada diatas garis khatulistiwa. Papar H.M Saleh dengan senyumnya yang khas keramahan itu.

Pada saat itu matahari berada tepat di atas kepala, 0 derajat, 0 menit, dan 0 detik, garis lintang, sehingga menghilangkan bayangan yang kita sebut dengan “negeri tampa Bayangan."

Sebentar lagi kita akan saksikan bersama-sama melalui alat yang telah disiapkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Padang Panjang.

Selanjutnya masyarakat yang berada di sekitar objek wisata harus ikut berpartisifasi dalam menciptakan kebersihan, ketertiban, dan keindahan, dilingkungan objek wisata, melalui sapta pesona wisata, yaitu Aman, Tertip, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah-tamah dan Kenangan.

Pariwisata yang maju akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, karena akan membuka lapangan kerja, kesempatan berusaha, baik berupa usaha akomodasi, transportasi, rumah makan, usaha jasa pariwisata, dan lainnya seperti penyediaan souvenir/cinderamata.

Kita menyadari bahwa, disamping mempunyai dampak yang baik, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, pariwisata juga mempunyai dampak negatif, apalagi diera arus globalisasi saat ini semua akan menembus pilar-pilar budaya kita.

Globalisasi juga membuka semua sekat-sekat yang ada sehingga arus informasi menjadi begitu terbuka.

Begitu juga wisatawan yang datang akan membawa informasi-informasi serta budaya-budaya baru yang asing yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa kita. Papar Sekda.

Untuk itu agar lebih waspada dan membentengi diri dengan memperkuat keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah Swt serta menjaga nilai-nilai luhur budaya kita.” Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Kita mengetahui bahwa sektor pariwisata ini adalah sektor yang konprehensif, maka diharapkan kepada Kepala OPD yang terkait dengan Bidang Kepariwisataan agar saling mendukung sesuai dengan peran dan fungsi sektor masing-masing.

Terakhir sekali Bupati Pasaman melalui Sekda HM. Saleh menyampaikan harapannya, event perayaan titik kulminasi Kabupaten Pasaman ini dapat di angkat dan dikembangkan menjadi event yang berskala nasional, dan menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai daerah yang wajib dikunjungi dimasa yang akan datang, “KELUARGA WISATAWAN BELUMLAH KE SUMATERA BARAT, JIKA BELUM BERKUNJUNG KE PASAMAN.”

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pasaman, Ricky Riswandi. SH dalam sambutannya sebagai Ketua Pelaksana kegiatan memperingati Titik Kulminasi itu mengatakan, Tujuan kegiatan itu diselenggarakan untuk Memperkenalkan Objek dan daya tarik pariwisata Kabupaten Pasaman. Serta Menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai daerah tujuan wisatawan utama di Sumatera Barat.

Sedangkan Plt. Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang Fajar Dwi Prasetyo menyampaikan, Kabupaten Pasaman merupakan wilayah di Provinsi Sumatera Barat yang dilalui oleh garis katulistiwa.

Titik kulminasi adalah puncak tertinggi Matahari pada garis Equator yang merupakan fenomena astronomi pada saat matahari melintasi garis katulistiwa.

Dengan menggunakan peralatan campbell stokes dapat juga dilihat penyinaran matahari pada saat titik kulminasi pada pukul 12:11:56 wib dimana penyinaran matahari tegak lurus.

Pantauan pasbana.com kegiatan ini dikemas dalam acara Festival Equator. Berbagai kesenian tradisional ditampilkan pada festival ini, termasuk juga kegiatan Hari Puisi Indonesia dan Jambore Bikers Lintas Khatulistiwa. (Gani)
×
Kaba Nan Baru Update