Notification

×

Iklan

Iklan

Pemko Bukittinggi Perlu Duduk Bersama Bahas Kemajuan Pariwisata

15 Mei 2019 | 21.26 WIB Last Updated 2019-05-15T14:26:23Z

Bukittinggi - Beragamnya permasalahan Pariwisata di Kota Bukittinggi menjadi perhatian para pelaku atau pegiat pariwisata Kota Bukittinggi. Salah satu permasalahan yang ada yaitu minimnya ketersediaan lahan parkir bus pariwisata di Bukittinggi.

Hal ini disampaikan Ketua ASPPI Bukittinggi M Subari, saat buka puasa bersama seluruh persatuan Insan pariwisata Bukittinggi seperti PHRI (Penghimpunan Hotel Restauran Indonesia), ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASITA (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies), ICA (Indonesia Chef Association), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), Fakultas Pariwisata, serta TDC (Tourism Driver Comunity) di Hotel Nikita Palace, Bukittinggi. Selasa, (14/05).

Menurut M. Subari, "Permasalahan yang terjadi dilapangan khususnya di organisasi TDC, permasalahan dengan Dishub yang sering menstop mobil pariwisata untuk memaksakan parkir di Kodim. Semestinya ada pengecualian atau ada bus khusus dari Dishub untuk menyelesaikan masalah ini, supaya tamu yang dibawa aman dan tidak terganggu waktu liburnya."

Selain itu Kata M Subari, mungkin dengan memberikan pengecualian bagi tamu yang membawa tamu paket dimana mereka menginap di hotel di Bukittinggi, kemudian membiarkan mobil pariwisata masuk ke kota Bukittinggi bagi tamu hotel yang mempunyai lahan parkir yang memadai.

Sementara itu Ketua Tourism Driver Comunity, Asenk Bresco mengatakan, "Untuk kemajuan pariwisata di Bukittinggi perlu sentuhan dari Pemko melalui dari Dinas Pariwisata seperti ketersediaan lahan parkir, Tolet, serta fasilitas umum lain yang menunjang.

Selain itu kata Asenk, Pemerintah Kota Bukittinggi diharapkan ada kerja sama dengan pemerintahan Agam, Padang Panjang atau Payakumbuh dan 50 kota agar terjadi sinergi penunjang pariwisata dengan Kota Bukittinggi.

"Saat ini armada TDC sudah mencapai 700 unit dari 137 pemilik. Artinya pemerintah Kota harus melihat ini adalah sebuah peluang dan aset Bukittinggi." tutup Asenk. (Rizky)
×
Kaba Nan Baru Update