Notification

×

Iklan

Iklan

Dibantu Satu Helikopter, Pencarian 11 Nelayan Mentawai Sisir Hingga Selatan Mentawai

03 Februari 2020 | 18.11 WIB Last Updated 2020-02-03T11:11:25Z

Mentawai , Pasbana -- Dua kapal nelayan dihantam badai di perairan Pesisir Selatan, Selasa (28/1) sore. Akibatnya, 11 nelayan dari dua kapal tersebut dilaporkan hilang. Hingga kini Tim SAR gabungan dengan BPBD, TNI AL, kepolisian dibantu nelayan masih melakukan proses pencarian. Bahkan, satu helikopter pun turut ikut membantu.

Dua kapal tersebut yakni KMP Mitra Utama dengan 10 anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang. Masing-masing Izal, Engki, Gandi, Iwil, Anto, Si’i, Oyon, Muhammad, Kimun dan Idit. Sementara KMP Kasih Ibu dengan 14 ABK, 13 di antaranya selamat dan satu hilang. Satu ABK hilang tersebut atas nama Si’al. “Sepuluh orang ini merupakan ABK KMP Mitra Utama dan masih dalam masa pencarian.

Sementara KMP Kasih Ibu juga ada satu ABK dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian. Jadi keseluruhan yang kita cari adalah 11 orang,” kata Kepala Kantor (Kakan) Basarnas Padang, Asnedi, di Posko Basarnas Air Haji, kemarin.

Asnedi menceritakan kejadian pertama menimpa KMP Mitra Utama pada Selasa lalu sekitar pukul 15.00. Kapal membawa 14 ABK sekaligus nelayan ini biasanya kembali keesokan paginya. Namun tak kunjung sampai.

“Kapal ini terakhir berkomunikasi Rabu (29/1) pukul 03.00. Dan diperkirakan berada di perairan perbatasan Indrapura dengan Kabupaten Muko Muko Bengkulu,” tutur Asnedi.

Kapal pencari ikan ini pun dinyatakan hilang setelah Kamis (30/1) karena tidak lagi bisa berkomunikasi. Ditambah lagi, lokasi terakhir melakukan kontak dengan kapal tersebut, masih dalam kondisi badai.

“Pencarian sudah dilakukan sejak Kamis (29/2), namun belum membuahkan hasil. Tim dalam melakukan pencarian juga sudah mendapatkan bantuan dari Basarnas Bengkulu, TNI AL, dan Lantama II Padang,” ujarnya.

Untuk KMP Kasih Ibu dilaporkan hilang pada Rabu siang sesaat kapal ini sampai di depan Muaro Aia Uba. Ada 14 ABK yang semuanya juga nelayan di atas kapal, seorang di antaranya hilang. “Kapal ini juga dihantam badai saat akan merapat ke dermaga. Kapal mereka terombang-ambing. Beruntung diselamatkan oleh kapal lain yang berada di sekitar lokasi. Seorang hilang, lainnya selamat,” jelas Asnedi.

Dia menambahkan, untuk kejadian pertama dan kedua, disebut berjarak lebih dari 11 mil. Makanya, dibentuk tim terdiri dari Basarnas Padang, Basarnas Bengkulu, polisi, Satrol Air Padang, TNI AD, Dinas Perikanan dan Kelautan, tim kesehatan, Orari Pessel, nelayan dan masyarakat sekitar.

Selain itu, tim gabungan juga menyiapkan KN 213 Bengkulu, KRI Kurau (Satrol Padang), KN Tenggiri (DPK), Rib 02 Bengkulu. Kemudian, Rib 02 Padang, perahu karet, perahu nelayan, rescue carrier, motor trail dan PAL Medis.

“Selain kapal TNI AL, dan Basarnas, pencarian juga dilakukan dengan helikopter. Hari ini (kemaren red) penyusuran akan kita  lakukan hingga ke perairan Mentawai. Pencarian ini akan kita lakukan selama tujuh hari atau sampai Kamis (13/2) depan,” ungkapnya seraya berharap pencarian membuahkan hasil.
(Rel)
×
Kaba Nan Baru Update