Notification

×

Iklan

Iklan

Bolehkan Ibu Hamil Cemas di Tengah Mewabahnya Covid-19

28 April 2020 | 19.50 WIB Last Updated 2023-01-23T13:03:52Z

Ditulis oleh:  Nina Fitri, SST,M.Keb


Pasbana- Corona virus Disease (covid-19) merupakan jenis virus baru yang menyerang imunitas tubuh serta dapat menyebabkan Kematian. 

Tak hayal lagi penyebarannya yang begitu cepat dan agresif ini membuat seluruh belahan dunia panik setengah mati dan telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. 

Setiap orang mengalami rasa cemas, tegang dan cenderung menyikapi dengan respons negatif, tak terkecuali  para Ibu yang tengah menunggu kehadiran buah hatinya terlahir di dunia. 

Tarisa dalam tulisannya yang berjudul “covid-19 dan cenderung psikomatis” mengungkapkan keluhan psikomatis berupa jantung berdebar, sakit maag, sakit kepala, sesak nafas dan lesu, mengintai para Ibu yang seharusnya berada pada kondisi prima selama kehamilan. 

Berbagai penelitian telah menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan ibu maka semakin mengganggu proses persalinan yang akan dilaluinya. 

Karena kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa kehamilan hingga persalinan, seperti janin yang gelisah sehingga menghambat pertumbuhannya, melemahkan kontraksi otot rahim, resiko melahirkan bayi prematur bahkan keguguran.

Berdasarkan bukti ilmiah yg telah ada, Shahhosseini, dkk, mengungkapkan kecemasan yang terjadi pada ibu hamil terutama pada trimester ketiga dapat mengakibatkan penurunan berat lahir dan peningkatan aktifitas HHA (Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal) yang menyebabkan perubahan produksi hormon steroid, rusaknya perilaku sosial dan angka fertilitas atau mandul saat dewasa. 

Selain itu, kecemasan pada masa kehamilan berkaitan dengan masalah emosional, gangguan hiperaktifitas, desentralisasi dan gangguan perkembangan kognitif pada anak. 

Menyikapi hal ini, maka Kondisi kesehatan mental ibu hamil selama kehamilan teramat perlu untuk di perhatikan. World Health Organization (2016), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan kemampuan untuk mengelola stres,bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta ikut berpartisipasi di masyarakat sekitar.

Ibu hamil yang memiliki dukungan keluarga yang baik dapat mengubah respon dan mengurangi kecemasannya. 

Beberapa kondisi psikologis yang terjadi, seperti perubahan emosional dan rasa tidak nyaman, menyebabkan ibu hamil membutuhkan dukungan dari suami, keluarga dan tenaga medis. 

Solusi atau dukungan yang diberikan pada ibu terutama dukungan yang di peroleh dari suami atau keluarga akan menimbulkan perasaan tenang, senang, sikap positif.

Sikap positif seperti selalu mencuci tangan, mengenakan masker, dan akan lebih baik jika melakukan social distancing untuk sementara waktu hingga kasus covid-19 ini mereda, menjadi solusi ibu hamil untuk menjalani kehamilannya.

Mereduksi ketegangan dapat juga dilakukan dengan olahraga, serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Sedangkan solusi dari tim medis (Bidan atau Dokter kandungan) harus benar-benar memperhatikan yang akan dialami Ibu saat persalinan baik secara fisik maupun psikososial di tengah mewabahnya covid 19 ini.

Jadi, bolehkan ibu hamil cemas di tengah mewabahnya covid 19 ini?

Kecemasan dapat direduksi dengan perilaku yang positif sehingga dapat menenangkan afeksisertakognisi(Weiten).

individu dapat mengganti respon negatif menjadi positif seperti selalu berusaha membersihkan diri dan melakukan resignasi (penyerahan diri sepenuhnya pada Tuhan).
×
Kaba Nan Baru Update