Notification

×

Iklan

Iklan

Manajemen Pemasaran Produksi Lagu di Sumatra Barat Sampai ke Kancah Internasional

11 Oktober 2022 | 09.23 WIB Last Updated 2022-10-11T02:23:49Z
(Minang Cultural Night, Siar Minang di Negara Eropa. Doc.Langgam.id)




Oleh: Fani Zelvita
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)


PASBANA -     “ Musik Minang merupakan salah satu aliran musik Nusantara daerah, baik tradisional maupun modern yang tumbuh dan berkembang diwilayah kebudayaan Minangkabau," ungkap pak Aprilian selaku seorang penyanyi dan seniman di Sumatra Barat  

Asal-usul musik Minang terkait dengan musik Melayu yang dimainkan dengan alat-alat musik seperti talempong, saluang, rabab, serunai, rebana, dan dendang biola.

Ketika penulis bertanya tetang metamorfosis seni musik di Sumatra Barat,  saat ini produksi musik di Sumatra Barat sudah sangat jauh berkembang karena pengaruh perkembangan zaman melalui sosial media di era sekarang menajadi wadah bagi anak muda yang memiliki bakat.

Dengan cara mengunggah video saat bernyanyi, atau saat bermain alat musik, sehingga bakat dan keahlian tersebut bisa terkembangkan dan dapat ditonton banyak orang dan viral bukan hanya ditonton oleh orang -orang di daerah atau negara kita tapi juga bisa ditonton sampai ke negara lain, begitu cepat pengaruh internet saat ini, penjelasan pak Aprilian. 

Menurut yang penulis amati sebagai generasi milenial, hendaknya kita dapat memanfaatkan penggunaan internet dan media sosial ini untuk hal  yang positif. Karena dapat menjadi ladang penghasilan, contohnya Lagu berbahasa minang “Panek Di awak Kayo di Urang” di youtube  mencapai 100 juta viewers, dan sudah berpenghasilan 50jt perbulan atau 3289 US Dolar. 


(Doc. youtube channel RW Pro)


Produksi di Sumatra Barat ini 100% hasil karya anak daerahnya mulai dari arransemen lagu, penulis lagu, bahkan penanyi merupakan para seniman di Sumatra Barat. Sebagian dari mereka sudah meneruskan karir di ibu kota seperti senior Elly kasim, Hetty Koes Endang, Zalmon. 

Generasi penerusnya pun sudah banyak yang meneruskan karir ke ibukota seperti Ipank, Ratu Sikumbang, Thomas Arya dan masih banyak lagi.

Para musisi di Sumatra Barat juga memanfaatkan perkembangan internet dengan bergabung dan bekerjasama dengan label distribution digital luar negeri seperti Believe Music.

Untuk memperkenalkan hasil karya mereka ke kancah Internasional, juga membuat keamanan konten dan karyanya lebih terjamin. 

Believe menggelar acara Believe Day Padang pada Rabu, 7 Juli 2021 di Meeting Room Hotel The ZHM Premiere, Jalan Thamrin No. 27, Padang, Sumatera Barat.

Acara Believe Day Padang tersebut diikuti oleh 25 peserta, yang terdiri dari penyanyi, penulis lagu, arranger, produser, label musik, manajemen artis di Sumatera Barat.

Dahlia Wijaya, Country Director Believe di Indonesia, saat diwawancarai seusai acara menjelaskan, kantor pusat Believe berada di Perancis, dan saat ini telah membuka representative office di berbagai negara, termasuk Indonesia.


(Dokumentasi Kegiatan Believe music Bersama seniman di Sumatra barat, sumber gambar dari kabar warta)


                                          
Dahlia Wijaya mengakui, pada awalnya Believe agak kesusahan untuk mengajak label musik dan musisi di Padang untuk bergabung, karena tidak ada rasa percaya. Apalagi mereka belum pernah bertemu dengan Tim Believe. Saat itu mereka berkomunikasi hanya via telepon dan chatting.

Dahlia Wijaya juga mengungkapkan alasan Believe menggelar acara Believe Day Padang, mereka ingin lebih meyakinkan para musisi di Padang pada Believe, sekaligus untuk memberi edukasi tentang industri musik digital, karena masih banyak yang awam tentang produk digital, seperti YouTube, Spotify, TikTok, Facebook, dan lain-lainnya. 

Believe telah bekerjasama dengan produk-produk digital tersebut untuk pemasaran musik para musisi yang telah bergabung  

Dahlia Wijaya menyayangkan, jika para musisi di Padang hanya mengunggah karya lagu mereka di YouTube saja, karena copyright lagu mereka tidak akan terlindungi secara digital. Selain itu, juga akan membuka peluang bagi cyber crime untuk mengambil alih hak cipta lagu mereka. Pahitnya, bisa saja nanti karya lagu mereka sendiri kena claim copyright oleh oknum tertentu. (*) 

Padang,5 Oktober 2022.
×
Kaba Nan Baru Update