Notification

×

Iklan

Iklan

Disrupsi Teknologi Dibidang Komunikasi Digital

14 Desember 2022 | 17.26 WIB Last Updated 2022-12-14T10:26:36Z
 Gambar: Storyset



Oleh : Citra Nuraini - Khairani Yusandi - Silvi Julia Syafitri - Walida Sholeha - Zikra Gelbi Kamila Daud

Pasbana - Setiap kehidupan manusia pasti akan ada perubahan. Dimana perubahan ini akan mempengaruhi masyarakat lain, sehingga ini bisa dikatakan sebagai perubahan sosial. Perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mempengaruhi sikap, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat tersebut.

Menurut William F. Ogburn (dalam Soekanto, 2002: 303), mengemukakan, bahwa perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial. Yang ditekankan adalah pengaruh besar unsurunsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

Perubahan sosial berkaitan erat dengan disrupsi yang merupakan suatu era dimana perubahan secara besar-besaran sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas yang juga mengubah cara komunikasi masyarakat dengan komunikasi digital. Hal ini dapat memunculkan peluang dan tantangan terhadap generasi muda.

Pada era sekarang, banyak terjadi perkembangan dan perubahan di masyarakat, hal ini dapat kita lihat di era disrupsi. Disrupsi merupakan suatu era dimana terjadinya perubahan besar-besaran dan inovasi yang secara fundamental mengakibatkan perubahan pada semua tatanan dan sistem yang ada dalam masyarakat, salah satunya bidang teknologi. 

Kemunculan disrupsi teknologi ini dapat menyebabkan perkembangan pada komunikasi digital. Pergeseran-pergesaran dalam berkomunikasi bergerak sangat cepat dan ditandai dengan penggunaan alat sebagai bagian dari cara berkomunikasi yang berubah.

Komunikasi pada zaman dahulu harus dilakukan dengan bertemu dan bertatap muka, namun sekarang komunikasi dapat dipermudah melalui berbagai media seiring berkembangan teknologi digital. 

Perkembangan komunikasi digital dapat memberikan berbagai macam manfaat yang dapat memudahkan masyarakat dan generasi muda seperti menghubungkan seluruh orang didunia. Komunikasi secara global dapat menggunakan berbagai platform media sosial seperti WhatsApp, Line, Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya. 

Hal ini menyebabkan mudahnya penyebaran informasi dan pengetahuan sehingga dapat menciptakan inovasi untuk memudahkan kehidupan seperti Aplikasi Gojek yang memberikan pelayanan GoRide, GoCar, GoFood, GoSend dan lainnya dan adanya aplikasi yang dapat digunakan untuk menjual dan membeli barang secara online seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dll. 

Dengan adanya inovasi tersebut dapat memberikan peluang bagi generasi muda untuk menciptakan lapangan pekerjaan dalam dunia bisnis.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Delloite Acces Economics pada tahun 2015 terdapat beberapa manfaat media sosial. Ada sekitar 52,63% kemudahan dalam transaksi ke pelanggan atau pemasok, kemudahan promosi produk atau jasa sekitar 89,47%, dan peningkatan penjualan sekitar 78,95%. 

Dari survei tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan komunikasi digital dapat memberikan peluang bagi dunia perekonomian dan penyediaan lapangan pekerjaan.

Komunikasi digital di era disrupsi memiliki beberapa tantangan seperti hambatan berupa keterbatasan fasilitas serta peralatan komunikasi. Contohnya, perkembangan teknologi yang kurang merata dan kerusakan alat komunikasi. 

Kesalahan dalam penafsiran juga dapat menjadi hambatan dalam komunikasi digital, hal ini disebabkan oleh kerancuan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa, kata-kata, kalimat, dan kode-kode yang dipergunakan dalam proses komunikasi sehingga menyebabkan timbulnya emosi dan prasangka dalam memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. 

Dilansir dari detik.com, terjadi kesalahpahaman dalam percakapan melalui sosial media whatApp antara dosen dan mahasiswa yang diduga miskomunikasi. Dimana seorang mahasiswa sudah mengirimpan pesan dengan bahasa yang baik, namun disalahartikan oleh dosen dan menganggap mahasiswa tersebut tidak memiliki etika. 

Kesalahpahaman akibat komunikasi yang buruk dapat menyebabkan timbulnya berita yang tidak benar atau hoax Menurut Aminah dan Sari (2019), dari penelitian melalui kuisioner secara daring, yang diisi ole 85 responden mahasiswa dikota Bandung, kebanyakan dari mereka merasakan bahwa dampak dari berita hoax yaitu menimbulkan rasa panik, memicu kesalahpahaman, menyulut kebencian, dan menimbulkan fitnah.

Apabila hal ini diterima dan diviralkan dapat menjadi gerakan yang lebih besar dan masif. 
Sebagai generasi muda yang mengerti akan teknologi komunikasi digital harus dapat memaksimalkan peluang dan meminimalisir hambatan dalam perkembangan komunikasi digital di era distrupsi dewasa ini. 


Referensi:
Samatian, Nuryati. (2017). Buku 1 Sosiologi. Depok; Universitas Gunadharma.

Srirejeki, Kiky. (2016). Analisis Manfaat Media Sosial dalam Pemberdayaan UMKM. Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman.

Farhan, Muhammad. (2021). Media Sosial dan Fenimena Hoax;Tinjauan Islam dalam Berkomunikasi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Baktikominfo. (2019). “Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi dan Komunikasi di Era Digital”, tersedia di https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/dampak_positif_dannegatif_perk embangan_teknologi_komunikasi_di_era_digital-806 diakses pada 10 desember 2022.
Butang, Agattoni. (2021). 

“Pengerian, Hambatan, dan Keefektifan Komunikasi dalam Organisasi”, tersedia di https://profesi-unm.com/2021/05/15/pengertian-hambatan-dan- keefektifan-komunikasi-dalam-organisasi/ diakses pada 10 Desember 2022.

×
Kaba Nan Baru Update