Notification

×

Iklan

Iklan

Desa Sungai Aua Ciptakan Inovasi Manis dari Limbah Kelapa Sawit

25 Februari 2024 | 05.09 WIB Last Updated 2024-02-24T22:12:44Z


Pasaman Barat, pasbana - Pada tahun 2023, Desa Sungai Aua di Kecamatan Sungai Aur menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah batang kelapa sawit yang telah diremajakan dan diolah menjadi produksi gula merah. 

Sebagai langkah awal, inovasi ini diciptakan di dua kejorongan yaitu Jorong Bayang Tengah dan Jorong Kasiak Putih. 

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Pasaman Barat bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Barat dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga melibatkan Kepala Desa dan Sekretaris Desa Sungai Aua pada tanggal 5 Februari 2024 membahas usulan rekayasa pemanfaatan limbah kelapa sawit yang tidak produktif menjadi gula merah. 

Pada Jumat (23/2), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumbar Bustavidia beserta Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Balitbang Provinsi Sumbar, Mahmudia Husain beserta tim, didampingi Plt. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat Ikhwanri beserta tim, melakukan peninjauan langsung ke Desa Sungai Aua, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat. Pj Kepala Badan Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat Ikhwanri didampingi Kepala Bappelitbangda Litbang Asrul .

Ikhwanri mengatakan kunjungan tersebut merupakan kajian awal subkegiatan penelitian, pengembangan dan rekayasa bidang teknologi dan inovasi yang merupakan kegiatan dari Balitbang Provinsi Bidang Inovasi dan Teknologi dengan fokus pada satu lokasi di Kabupaten Pasaman Barat sesuai usulan yang diajukan Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat kepada Balitbang Provinsi Sumatera Barat.

 “Pembuatan gula merah dari kelapa sawit di Desa Sungai Aua tidak hanya sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, namun juga merupakan langkah menuju inovasi ekonomi berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat,” pungkas Ikhwanri.

Ikhwanri menjelaskan, berdasarkan informasi dari pihak penghasil limbah batang sawit, satu batang sawit dalam waktu 24 jam (1 hari) bisa diekstraksi sebanyak 3 kali.

Satu kali proses pengambilan air batang kelapa sawit memakan waktu kurang lebih 8 jam. Dan sekali proses pengumpulan air sawit menghasilkan 10 liter air sawit. Dari 10 liter air kelapa dapat diperoleh 2 kg Gula Merah Kelapa Sawit.

“Ada beberapa kendala yang ditemui yaitu proses pengumpulan yang relatif lama hingga 8 jam sehingga waktu pengumpulan menjadi kurang efektif. Selain itu, proses pengerasan gula merah sering gagal, dan air kelapa yang dikumpulkan hanya bertahan beberapa jam dan rusak. cepat,” katanya. Makin tahu Indonesia.(bd) 
×
Kaba Nan Baru Update