Solok Selatan, pasbana – Empat partai politik (parpol) harus gigit jari karena gagal mengikuti Pemilu 2024 di Kabupaten Solok Selatan. Keempatnya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garda Perubahan Indonesia, Partai Perindo, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Ketua KPU Solok Selatan, Ade Kurnia Zelli, menjelaskan alasan pembatalan keempat parpol tersebut.
"PSI dibatalkan karena tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye. Padahal, mereka memiliki kepengurusan dan mengajukan lima calon anggota DPRD Kabupaten Solok Selatan," terangnya, Sabtu (10/02).
Nasib serupa dialami Partai Garda Perubahan Indonesia yang tidak mengajukan calon anggota DPRD dan tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye.
Sementara itu, Partai Perindo dan Partai Kebangkitan Nusantara dibatalkan karena tidak memiliki kepengurusan, tidak mengajukan calon anggota DPRD, dan tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye.
Tak hanya parpol, KPU juga mencoret satu orang calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra dari Daftar Calon Tetap (DCT).
"Semua parpol dan caleg yang dibatalkan maupun dicoret akan diumumkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS)," tegas Ade.
Di sisi lain, Bawaslu Solok Selatan memastikan pengumuman tersebut tersampaikan kepada masyarakat.
"Kami juga mengawasi agar pemilih tidak membawa telepon genggam dan alat perekam ke bilik suara," kata Ketua Bawaslu Zul Nasri.
Larangan Membawa Ponsel ke Bilik Suara
Pada Pemilu 2024, terdapat aturan baru yang melarang pemilih membawa telepon genggam dan alat perekam gambar lainnya ke bilik suara. Hal ini tercantum dalam pasal 25 huruf (e) PKPU Nomor 25 Tahun 2023.
Zul Nasri menegaskan bahwa Bawaslu akan mengawasi pelanggaran aturan ini.
"Tujuannya untuk menjaga kerahasiaan suara dan mencegah politik uang," tuturnya.
Pemilu 2024 di Solok Selatan diharapkan berjalan lancar dan damai. Masyarakat diimbau untuk menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan bertanggung jawab. (Rel)
.jpeg)
