Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Cabai dan Bawang Kompak Turun Signifikan di Pertengahan Mei

18 Mei 2025 | 09:11 WIB Last Updated 2025-05-18T02:11:44Z


Padang Panjang, pasbana – Kabar menggembirakan bagi konsumen di Padang Panjang datang dari pasar tradisional. Berdasarkan pantauan harga komoditas Minggu kedua bulan Mei 2025, tercatat penurunan harga yang signifikan pada sejumlah komoditas utama, terutama kelompok cabai dan bawang.

Menurut Analis Perekonomian dari Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemerintah Kota Padang Panjang, Chandra Erfiko, SE, penurunan harga ini terjadi secara serentak pada tiga jenis cabai dan tiga jenis bawang. "Pada minggu ini, kita menyaksikan penurunan harga yang cukup berarti pada komoditas cabai dan bawang jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya," ungkap Chandra pada Ahad (18/5/2025).

Lebih lanjut, Chandra merinci bahwa penurunan harga tertinggi terjadi pada cabai merah yang anjlok sebesar Rp14.800 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp52.467 menjadi Rp37.667/kg. Penurunan juga dialami oleh cabai hijau sebesar Rp4.333/kg (dari Rp41.000 menjadi Rp36.667/kg) dan cabai rawit sebesar Rp2.834/kg (dari Rp27.834 menjadi Rp25.000/kg).

Tren penurunan harga juga menghampiri komoditas bawang. Bawang merah mencatatkan penurunan signifikan sebesar Rp4.317/kg, dari Rp40.967 menjadi Rp36.650/kg. Sementara itu, bawang putih dan bawang bombai masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp1.000/kg, dengan harga baru menjadi Rp39.334/kg untuk bawang putih (sebelumnya Rp40.334/kg) dan Rp27.000/kg untuk bawang bombai (sebelumnya Rp28.000/kg).

Selain cabai dan bawang, beberapa komoditas lain juga terpantau mengalami penurunan harga. "Komoditas lain yang turut mengalami penurunan harga adalah minyak goreng curah yang turun tipis sebesar Rp334/kg menjadi Rp19.333/kg (sebelumnya Rp19.667/kg) dan jeruk yang turun sebesar Rp1.000/kg menjadi Rp18.000/kg (sebelumnya Rp19.000/kg)," jelas Chandra.

Meskipun demikian, tidak semua komoditas mengalami penurunan harga. Tercatat tiga komoditas yang mengalami kenaikan, meskipun sebagian besar tidak signifikan. Daging ayam broiler mengalami kenaikan sebesar Rp1.000/kg menjadi Rp29.834/kg (sebelumnya Rp28.834/kg), terong naik sebesar Rp2.000/kg menjadi Rp13.000/kg (sebelumnya Rp11.000/kg), dan yang paling mencolok adalah kenaikan harga seledri yang melonjak sebesar Rp10.000/kg menjadi Rp25.000/kg (sebelumnya Rp15.000/kg).

"Kenaikan harga daging ayam broiler dan terong relatif kecil dan diperkirakan tidak akan terlalu mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun, kenaikan harga seledri pada minggu ini cukup signifikan," imbuh Chandra.

Lebih lanjut, Chandra menjelaskan bahwa komoditas utama lainnya terpantau stabil. Beberapa di antaranya adalah beras kualitas I (Rp16.167/kg), beras kualitas II (Rp15.167/kg), beras kualitas III (Rp14.500/kg), gula pasir (Rp19.000/kg), tepung terigu segitiga biru (Rp13.000/kg), daging sapi (Rp141.667/kg), berbagai jenis daging ayam kampung, telur ayam ras (Rp28.284/kg), telur ayam kampung (Rp53.667/kg), bawang daun (Rp10.000/kg), serta berbagai jenis minyak goreng kemasan.

Secara keseluruhan, dari 48 komoditas yang dipantau, fluktuasi harga terjadi pada 11 komoditas, dengan delapan komoditas mengalami penurunan dan tiga komoditas mengalami kenaikan. 

Data harga ini diperoleh melalui survei langsung di lapangan yang dilakukan oleh Dinas Pangan dan Pertanian serta Dinas Perdagangan Koperasi UKM Kota Padang Panjang. Masyarakat dapat mengakses informasi harga pangan secara lebih detail dan real-time melalui aplikasi web resmi Pemerintah Kota Padang Panjang di https://info-pangan.padangpanjang.go.id/.

Penurunan harga pada komoditas cabai dan bawang ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat Padang Panjang, diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran rumah tangga di tengah dinamika perekonomian saat ini.

Pemerintah Kota Padang Panjang melalui dinas terkait akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pangan untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan bagi seluruh masyarakat.(cg) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update