Payakumbuh, pasbana – Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menghadiri acara khatam Al-Qur’an dan wisuda Iqra yang digelar di TPA mushala Lakuang, kelurahan Tiaka, kecamatan Payakumbuh Timur, Minggu (8/6).
Sebanyak 35 santri mengikuti khatam Al-Qur’an, terdiri dari 23 santriwati dan 12 santriwan. Sementara itu, sebanyak 4 santri, terdiri dari 3 santriwati dan 1 santriwan, diwisuda dalam program Iqra.
Acara ini juga turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Camat Payakumbuh Timur, Lurah Tiaka, Ketua KAN, Ninik Mamak, tokoh masyarakat, serta para orang tua santri. Kehadiran berbagai unsur ini mencerminkan dukungan bersama terhadap pembinaan generasi muda melalui pendidikan agama.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Elzadaswarman mengapresiasi upaya Musala Lakuang yang tetap konsisten menyelenggarakan kegiatan keagamaan meski dalam situasi yang penuh tantangan.
“Di masa yang sulit ini, Musala ini masih bisa tetap melaksanakan khatam Al-Qur’an. Anak-anak ini merupakan garansi untuk menjadi orang-orang hebat di masa depan,” ujar Elzadaswarman.
Pemerintah Kota Payakumbuh, lanjutnya, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini, mulai dari pengurus Musala, para guru TPA, orang tua santri, hingga para ninik mamak dan bundo kanduang.
Wakil Wali Kota juga berpesan agar para santri yang telah khatam Al-Qur’an tidak berhenti belajar, melainkan menjadikan momen ini sebagai awal dalam meningkatkan iman dan ilmu.
“Karena dasar agama sudah dimiliki, kita berharap anak-anak dapat membentengi diri dari dampak negatif seperti pergaulan bebas, LGBT, narkoba, dan lainnya,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran orang tua dan ninik mamak dalam mendidik anak kemenakan agar berakhlak mulia dan memahami adat serta agama sesuai falsafah Minangkabau, “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.”
“Mamak itu bukan hanya mamak secara nasab, tetapi simbol dari semua yang bertanggung jawab terhadap generasi muda. Mamak nan baraki, indak mangarah ka lurah, indak mancaliak ka lurah. Tugas kita bersama adalah membimbing mereka agar tidak salah arah,” pungkas Elzadaswarman.
Ke depan, Pemko Payakumbuh berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan menjadi tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Dengan sinergi semua pihak, generasi muda Payakumbuh diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang religius, berilmu, dan mampu menjaga nilai-nilai adat serta moral di tengah tantangan zaman. (BD)