Pariaman, pasbana — Pemerintah Kota Pariaman menggelar aksi bersih-bersih pantai di kawasan wisata Pantai Gandoriah, Senin (7/7/2025), sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan usai perhelatan besar Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025.
Kegiatan ini melibatkan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama petugas kebersihan, dalam upaya menjaga kebersihan dan kenyamanan destinasi unggulan tersebut.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemko Pariaman, mulai dari Asisten Sekda, Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala Badan, Kepala Kantor, Camat, Lurah/Kades, hingga pegawai kontrak dan honorer. Mereka didampingi oleh petugas dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim & LH), bekerja sama memungut dan memilah berbagai jenis sampah yang berserakan pasca-event budaya akbar tersebut.
Sampah yang terkumpul terdiri dari sampah plastik sekali pakai, sisa makanan, dan limbah organik yang berserakan di sepanjang garis pantai hingga area sekitar lokasi festival. Sampah-sampah ini selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) menggunakan armada yang telah disiapkan oleh Dinas Perkim & LH Kota Pariaman.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, yang turut menyidak langsung kegiatan ini menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab moral pemerintah daerah terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata.
“Kemarin kita telah sukses menggelar Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 yang menyedot puluhan ribu pengunjung. Namun, tingginya antusiasme masyarakat meninggalkan tumpukan sampah. Oleh karena itu, hari ini kita ajak ASN untuk turun langsung membersihkannya sebagai bentuk kepedulian dan keteladanan,” ujar Yota Balad.
Lokasi pembersihan berpusat di Pantai Gandoriah, salah satu ikon wisata utama Kota Pariaman yang menjadi pusat penyelenggaraan rangkaian acara Tabuik. Aksi ini dilakukan sehari setelah puncak acara budaya tersebut selesai digelar, yakni pada Senin pagi, 7 Juli 2025.
Langkah cepat Pemko Pariaman ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan pelaku wisata setempat. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Gandoriah, Rizal Mahendra, menyebut kegiatan seperti ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor wisata.
“Pariwisata kita sangat bergantung pada kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Kalau setiap event besar seperti Tabuik diikuti dengan aksi tanggap seperti ini, saya yakin pengunjung akan semakin terkesan dan kembali berkunjung,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Pariaman, perhelatan Tabuik 2025 berhasil menarik lebih dari 45.000 pengunjung dalam dua hari terakhir. Diperkirakan sekitar 3 ton sampah terkumpul dari berbagai titik di sepanjang kawasan Pantai Gandoriah dan sekitarnya pasca kegiatan.
Pemko Pariaman juga menyampaikan komitmennya untuk memperkuat pengelolaan sampah berbasis partisipatif di masa mendatang. Salah satu rencana jangka pendek adalah penyediaan lebih banyak tempat sampah terpilah dan pelibatan komunitas lingkungan dalam pengawasan rutin kebersihan pantai.
Aksi Bersih Pantai Gandoriah ini menjadi penegasan bahwa Pariaman tak hanya serius dalam mengembangkan potensi wisata budaya, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi ASN dan petugas kebersihan menjadi contoh konkret peran aktif pemerintah dalam menjaga daya tarik wisata agar tetap lestari dan menarik di mata wisatawan lokal maupun mancanegara.(*)