Pasbana - Banyak investor ritel dibuat bingung ketika harga saham mendadak ‘diam di tempat’. Setelah sebelumnya mengalami tren naik yang menggiurkan, saham seperti $BRPT, $WIFI, hingga $TOBA malah bergerak datar dalam waktu lama.
Pertanyaannya: apakah ini sinyal saham akan naik lebih tinggi, atau justru akan anjlok?
Mari kita kupas secara ringan namun tajam cara membaca pergerakan saham yang sedang sideways, membedakan apakah itu bagian dari strategi market maker untuk mengangkat harga lebih tinggi — atau justru sinyal diam-diam mereka sedang melepas barang ke pasar.
Lengkap dengan contoh, tips, dan analogi sederhana agar mudah dipahami siapa pun.
Sideways Setelah Tren Naik: Diam Bukan Berarti Aman
Lihat saja grafik saham Barito Pacific (BRPT), Radnet Digital (WIFI), dan TBS Energi (TOBA) dalam beberapa pekan terakhir.
Secara teknikal, mereka menunjukkan pola serupa: konsolidasi mendatar setelah rally. Tapi apakah artinya sama?
Jawabannya: belum tentu.
Jawabannya: belum tentu.
Dua Skenario Besar yang Perlu Dipahtent
Skenario 1: “Istirahat Sejenak Sebelum Terbang Lagi”
Analogi: Seperti sopir bus yang berhenti sejenak untuk menurunkan penumpang dan menguras emosi yang ikut karena takut nyangkut. Setelah itu, jalanan kosong, dan gas bisa digeber lebih kencang.
Tujuan MM di sini: naikkan harga dengan modal serendah mungkin. Maka investor ‘kecil’ harus disingkirkan dulu. Teknik ini disebut juga shake out.
📌 Ciri-Cirinya:
Volume turun saat sideways
Sentimen publik lesu dan tidak yakin.
Tidak ada penurunan signifikan, tapi juga tak ada breakout besar
Tiba-tiba muncul breakout kuat dengan volume besar.
Skenario 2: “Distribusi Diam-Diam”
Berbeda dengan strategi naik, distribusi dilakukan untuk menjual saham ke pasar tanpa menurunkan harga drastis. MM menciptakan ilusi bahwa saham ini akan ‘terbang’, padahal sedang dijual perlahan.
Analogi: Seperti pengusaha yang pura-pura buka diskon besar-besaran, padahal sedang menyingkirkan stok lama.
📌 Ciri-Cirinya:
Volume justru meningkat saat sideways
Beberapa kali coba breakout tapi selalu gagal dan kembali turun
Ada pola false breakout atau break semu
Akhirnya turun tajam menembus area support
Tiga Cara Membedakan Sideways Sehat dan Distribusi
Apakah sektor saham ini sedang digemari atau ditinggalkan pasar?
Misalnya, $TOBA dan $BRPT berada di sektor energi dan petrokimia yang sedang wait and see akibat volatilitas harga minyak dan kebijakan energi terbarukan.
Perhatikan Psikologi Kolektif
Apakah banyak yang mulai jenuh dan tidak percaya diri?
Jika iya, bisa jadi tanda saham akan naik saat tekanan psikologis investor ritel melemah.
Lihat Hasil Akhir
Kalau tiba-tiba break high disertai volume tinggi → peluang besar itu hanyalah jeda sebelum rally berikutnya.
Tapi jika menembus support bawah → kemungkinan besar distribusi selesai, dan tren turun dimulai.
Tips Praktis bagi Investor dan Trader
✅ Jangan terjebak euforia break semu. Tunggu konfirmasi volume.✅ Gunakan support dan resistance sebagai panduan. Jika range sideway pecah ke atas, lihat apakah volume mendukung.
✅ Cek sektor dan sentimen makroekonomi. Misalnya, saham energi akan sensitif terhadap kebijakan pemerintah atau harga komoditas.
✅ Pantau broker summary. Apakah ada akumulasi oleh broker besar? Apakah asing sedang masuk diam-diam?
✅ Latih kesabaran. Sideway bisa jadi saat yang tepat untuk menyiapkan strategi, bukan panik atau FOMO.
Jangan Hanya Lihat Harga, Pahami Cerita di Baliknya
Dengan memahami psikologi pasar dan pola distribusi atau akumulasi, investor bisa lebih cerdas membaca langkah Market Maker.(*)