Notification

×

Iklan

Iklan

UNP dan ISI Padang Panjang Berkolaborasi Bendung Dampak Buruk Judol

23 Juli 2025 | 22:33 WIB Last Updated 2025-07-23T15:33:42Z


Padang Panjang, pasbana – Upaya serius dalam membendung arus dampak negatif era digital, khususnya maraknya praktik judi online di kalangan pemuda, diwujudkan melalui sebuah kolaborasi apik antara dua institusi pendidikan ternama: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Program Studi Produksi Media Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. 

Bersinergi dalam program advokasi bertajuk "Digital Empowerment", kedua belah pihak menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada beberapa waktu lalu, di Kelurahan Ganting, Kota Padang Panjang.

Program yang mengusung tema "Berdaya Agar Tidak Terjerumus" ini secara khusus menargetkan Karang Taruna dan pemuda setempat sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan digital. 

Melalui pendekatan partisipatif, edukatif, dan berbasis media, kegiatan ini membekali peserta dengan keterampilan krusial seperti berpikir kritis, penggunaan media digital yang sehat, serta melatih kemampuan public speaking di ruang digital sebagai bekal daya saing di masa depan.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari UNP, Ayu Adriani, menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah memberikan pemahaman mendalam mengenai risiko dan dampak buruk judi online. "Kami ingin para pemuda tidak mudah terjerumus dalam praktik judi online yang semakin marak.
Selain itu, pelatihan public speaking di dunia digital menjadi bagian penting dalam membentuk daya saing generasi muda," ujar Ayu.1
Senada dengan itu, Dosen Prodi Produksi Media ISI Padangpanjang, Lailatul Himni, S.Sos., M.I.Kom., menekankan peran strategis pemuda sebagai agen perubahan.
"Melalui program ini, kami ingin memberdayakan pemuda sebagai agen perubahan yang mampu berkontribusi positif di ruang digital. Pentingnya kesadaran terhadap risiko dan konsekuensi praktik judi online, yang tidak hanya merugikan secara pribadi, tetapi juga berdampak sosial, menjadi fokus utama kami," jelasnya.
"Digital Empowerment" diharapkan menjadi tonggak awal kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi dalam merespons isu-isu sosial secara konkret. 

Lebih dari itu, program ini diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya kritis dan berdaya saing, tetapi juga memiliki etika digital yang kuat, siap menjadi pionir perubahan positif di tengah masyarakat.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update