Padang, pasbana — Sebanyak 208 calon Dubalang Kota mengikuti pelatihan resmi yang digelar di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumatera Barat, pada 2–4 September 2025. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, pada Selasa (2/9/2025), dengan dihadiri jajaran Forkopimda Kota Padang, Kepala SPN Polda Sumbar Kombes Pol. Erwin Suwondo, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, serta pimpinan OPD dan para camat se-Kota Padang.
Dalam sambutannya, Fadly Amran menegaskan bahwa Dubalang Kota memiliki peran strategis dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum) berbasis kearifan lokal. “Dubalang Kota adalah langkah konkret untuk menegakkan aturan adat dan budaya Minangkabau di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan optimalisasi Program Unggulan Padang Sigap,” ujar Fadly Amran.
Menurutnya, keberadaan Dubalang tidak hanya berfungsi sebagai pengaman masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak terciptanya suasana aman, tertib, dan nyaman, sekaligus memperkuat peran pemerintah dalam menjembatani nilai adat dengan perkembangan zaman. “Kami berharap Dubalang Kota mampu menjaga keseimbangan antara adat yang diwariskan leluhur dengan tantangan sosial saat ini,” tambahnya.
Kepala SPN Polda Sumbar, Kombes Pol. Erwin Suwondo, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan materi disiplin, pengetahuan dasar keamanan, serta pemahaman budaya Minangkabau. Tujuannya, agar para Dubalang tidak hanya menguasai teknik pengamanan, tetapi juga memahami konteks sosial dan adat yang hidup di tengah masyarakat. “Mereka akan dilatih menjadi sosok yang berwibawa, sigap, dan mampu menjadi pengayom masyarakat,” jelas Erwin.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Fauzi Bahar, menilai hadirnya Dubalang Kota adalah bentuk sinergi antara adat dan pemerintah. “Dubalang adalah simbol penjaga martabat nagari. Dengan dukungan pemerintah, peran ini akan semakin kuat dalam memperkokoh identitas Minangkabau,” ujarnya.
Program Dubalang Kota sendiri merupakan bagian dari strategi Pemko Padang untuk memperkuat ketahanan sosial berbasis adat, sekaligus merespons dinamika keamanan perkotaan. Data Dinas Satpol PP Kota Padang mencatat, sepanjang semester I 2025 terdapat lebih dari 320 kasus gangguan trantibum, mulai dari tawuran, pelanggaran ketertiban pedagang kaki lima, hingga keributan di kawasan publik. Kehadiran Dubalang diharapkan dapat menekan angka tersebut.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini akan ditutup dengan apel bersama dan penyerahan sertifikat. Para peserta selanjutnya akan ditempatkan di kecamatan masing-masing, berkolaborasi dengan Satpol PP, kepolisian, dan tokoh adat setempat.
Dengan dimulainya pelatihan ini, Dubalang Kota diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan berbasis nilai adat, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat.(*)