Notification

×

Iklan

Iklan

Kerupuk Kulit Hiu: Dari Pandemi ke Peluang Bisnis Camilan Unik di Koto Tangah

04 September 2025 | 18:09 WIB Last Updated 2025-09-04T11:09:38Z


Padang, pasbana - Di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi, Sri Zikra Fadillah menemukan cara unik untuk beradaptasi dan menciptakan peluang baru. 

Dari dapur rumahnya yang sederhana di RT 03 RW 08, Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, ia menghadirkan kerupuk kulit hiu, camilan renyah yang kini menjadi andalan ekonomi keluarga.

"Awalnya, ide ini muncul karena situasi ekonomi yang sulit setelah pandemi. Kerupuk kulit hiu Zikra terinspirasi dari konsumsi ikan hiu sirip hitam yang sudah dikenal masyarakat," cerita Zikra, yang kini memproduksi camilan unik ini di rumahnya.

Proses pembuatannya tak biasa. Kulit hiu yang telah dipisahkan dari dagingnya dicuci bersih, direbus, dipotong kecil-kecil, lalu dijemur hingga kering—proses yang bisa memakan waktu hingga satu minggu tergantung cuaca.

Setelah kering, kulit hiu digoreng hingga menjadi kerupuk yang renyah dan gurih. Zikra mampu memproduksi 3-5 kilogram kerupuk setiap minggu dengan bantuan lima orang tenaga kerja.

Meskipun usaha ini terbilang baru, Zikra tak berjalan sendirian. Ia mendapatkan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UMKM yang membantu proses legalisasi usahanya, termasuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan PIRT.

Kini, kerupuk kulit hiu Zikra sudah memiliki pasar sendiri. Dengan harga Rp25 ribu per 100 gram, ia memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produknya lebih luas, berharap semakin banyak orang yang menikmati camilan khas ini.

Bagi Zikra, usaha ini bukan hanya soal mencari penghasilan, tetapi juga bukti bahwa kreativitas bisa mengubah tantangan menjadi peluang. 

"Saya ingin produk ini dikenal lebih luas, sekaligus memberikan manfaat bagi orang-orang yang bekerja bersama saya," tutup Zikra dengan senyum bangga.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update