Notification

×

Iklan

Iklan

Manajemen Keuangan dan Strategi Pemasaran dari Kedai Harian Ummi

28 September 2025 | 10:50 WIB Last Updated 2025-09-28T04:11:54Z
Kedai Harian Ummi, saat dikunjungi untuk wawancara (dok.pribadi) 


Oleh: Nurul Lativa
2510521024

Pasbana - Kedai harian ummi yang sudah berdiri sejak tahun 2007 di kec. Mungka kab. 50 kota provinsi Sumatera Barat, awalnya kedai harian ini hanya kedai kecil didepan rumah, yang sekarang sudah mulai berkembang, ini merupakan salah satu contoh penerapan manajemen keuangan yang baik.

Kedai harian umi tidak hanya menyediakan berbagai kebutuhan harian tetapi juga ada kuliner atau yang biasa disebut sarapan pagi ummi, yang menyediakan soto ayam, nasi goreng, lontong gulai, dan makanan tradisional khas minang lainnya, yang tentunya homemade dan tanpa pengawet. 

Kedai Harian Ummi adalah usaha ritel yang hadir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Seperti usaha kecil menengah pada umumnya, tantangan utama yang dihadapi bukan hanya pada bagaimana menjual produk, tetapi juga bagaimana mengelola keuangan dengan bijak dan merancang strategi pemasaran yang tepat.

Tidak hanya fokus pada keunggulan produk yang dijual, Kedai Harian Ummi terus berkomitmen menjaga stabilitas usahanya melalui manajemen keuangan yang terukur. 

Setiap transaksi dicatat secara rapi, mulai dari pemasukan harian, pengeluaran belanja bahan, hingga biaya operasional.

Susunan dagangan yang rapi, bersih, dan luas memudahkan konsumen (dok.pribadi) 



Semua transaksi tersebut dicatat secara detail didalam satu buku khusus keuangan kedai harian ummi. Lalu si pemilik juga memisahkan modal usaha dan keuntungan, serta pemilik juga menyisihkan keuntungan sebagai dana darurat dan pengembangan usaha setiap harinya setelah kedai ditutup dan penghitungan uang dilakukan.

“Dengan pencatatan yang jelas, kita bisa melihat mana yang perlu ditekan dan mana yang bisa ditingkatkan,” ujar pengelola Kedai Harian Ummi.

Manajemen keuangan menjadi tulang punggung yang menentukan kelangsungan usaha. Tanpa pencatatan yang jelas, usaha rentan mengalami kebocoran modal dan kerugian. 

Kedai Harian Ummi menerapkan beberapa priinsip seperti. Pengendalian stok barang,stok barang menjadi aset utama dalam usaha ritel. Kedai Harian Ummi menggunakan prinsip First In, First Out (FIFO) agar barang yang masuk lebih dulu segera dijual sehingga tidak kedaluwarsa,serta makanan ringan tertentu, minuman kemasan khusus dikendalikan jumlahnya agar tidak membebani modal.

Modal digunakan secara bijak dengan prioritas pada kebutuhan pokok usaha. Arus kas diatur agar ada dana cadangan untuk keadaan darurat,selain itu kedai harian ummi masih memberi kelonggaran kepada pelanggan tetap untuk berbelanja dengan sistem hutang. 

Namun semua dicatat dengan jelas agar tidak merugikan. Hutang ke pemasok pun dijaga agar selalu terbayar tepat waktu, sehingga hubungan baik tetap terjalin.

Dalam menghadapi persaingan ritel modern dan toko online, strategi pemasaran menjadi faktor penting. Kedai Harian Ummi mengedepankan pendekatan yang sederhana, namun dekat dengan kebutuhan pelanggan,misalnya,setiap pelanggan disambut dengan ramah. 

Pemilik berusaha mengenal pelanggan tetap, sehingga terjalin hubungan personal yang membuat mereka nyaman berbelanja.

Harga yang kompetitif juga merupakan strategi dari pemasaran kedai harian ummi yang dimana harga barang disesuaikan dengan harga pasar. 

Kedai Harian Ummi tidak bersaing dengan supermarket besar, melainkan menjaga harga tetap terjangkau agar sesuai daya beli masyarakat sekitar. 

Tersedia sarapan pagi dengan beberapa menu, seperti soto ayam (dok.pribadi) 


Tidak sedikit pelanggan yang mendapatkan informasi dari mulut ke mulut karena harga yang disediakan di kedai harian ummi relatif lebih murah dengan kualitas yang bagus, maka dari itu banyak pelanggan yang dari berbagai jorong/rt berbelanja ke kedai harian ummi.

Kedai menyesuaikan stok barang dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Misalnya, menyediakan lebih banyak bahan pokok saat menjelang bulan Ramadan atau menambah stok minuman dingin saat musim panas.

Tidak hanya bertujuan mendapatkan laba, kedai harian umi juga bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, agar bermanfaat juga untuk orang lain. 

Menurut pemilik dampak yang terlihat di saat ia menjalankan manajemen keuangan dan strategi pemasaran yang baik adalah omzet nya menjadi meningkat setelah konsisten mencatat keuangan nya, pelanggan bertambah berkat promosi dan harga yang bersaing, kedai semakin dikenal luas di lingkungan sekitar.

Ini menunjukkan bahwa usaha umkm bisa berkembang jika si pemilik mempunyai jiwa kewirausahaan dan mampu mengatur manajemen dengan baik.

Jika umkm berkembang maka semakin banyak tersedianya lapangan pekerjaan, akibatnya mengurangi pengangguran dan menaikan perekonomian Indonesia, maka dari itu mari kita bersama-sama mendukung umkm agar lebih baik lagi.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update