Notification

×

Iklan

Iklan

Padang Siap Gelar Drill Gempa dan Tsunami Terbesar di Indonesia, Libatkan Lebih dari 200 Ribu Warga

21 Oktober 2025 | 20:22 WIB Last Updated 2025-10-21T13:22:15Z


Padang, pasbana — Pemerintah Kota Padang tengah mematangkan pelaksanaan Drill Menghadapi Gempa Bumi Berpotensi Tsunami yang dijadwalkan berlangsung pada 5 November 2025. Latihan kesiapsiagaan bencana skala besar ini akan melibatkan lebih dari 200 ribu warga yang tinggal dan beraktivitas di kawasan pesisir atau zona merah tsunami.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret Pemko Padang dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana alam, mengingat posisi geografis kota yang berada di jalur cincin api (ring of fire) dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan bahwa latihan ini sangat penting sebagai upaya nyata membangun budaya tanggap bencana di tengah masyarakat.

“Berdasarkan laporan National Geographic Indonesia edisi pertama, Kota Padang disebut sebagai kota dengan potensi risiko tsunami tertinggi di dunia jika ditinjau dari jumlah penduduk yang tinggal di pesisir pantai. Dari sekitar 1 juta jiwa penduduk, 60 persennya beraktivitas di kawasan rawan tsunami,” jelas Fadly Amran dalam Workshop Drill Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar di Gedung Youth Centre Padang, Selasa (21/10/2025).

Menurut data Kajian Risiko Bencana Kota Padang Tahun 2023, terdapat 8 kecamatan dan 55 kelurahan yang masuk dalam wilayah potensi terdampak tsunami. 

Jumlah penduduk yang berisiko mencapai 242.750 jiwa, termasuk 77.014 jiwa kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, serta 637 penyandang disabilitas.

“Pertanyaannya, seberapa siap kita jika bencana itu benar-benar terjadi? Jawabannya adalah melalui latihan dan simulasi ini. Kita harus tahu jalur evakuasi, titik kumpul, dan koordinasi antarinstansi secara pasti,” tambahnya.

Wali Kota Padang menekankan pentingnya perencanaan teknis yang matang agar latihan besar ini berjalan aman dan efektif.
“Workshop ini bertujuan menyinkronkan rencana evakuasi setiap unsur agar tidak terjadi penumpukan di jalur atau titik evakuasi. Kita ingin zero accident dalam simulasi nanti,” tegasnya.

Rencananya, puncak simulasi tsunami akan digelar serentak di seluruh 55 kelurahan zona merah pada 5 November mendatang. Latihan ini disebut akan menjadi drill tsunami terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia, dengan melibatkan ratusan ribu warga, pelajar, tenaga medis, aparat, dan unsur dunia usaha.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menjelaskan bahwa workshop kesiapsiagaan yang digelar hari ini diikuti oleh 921 peserta dari berbagai unsur.
Rinciannya, antara lain:
  • 217 orang dari satuan pendidikan (TK, SD, SMP)
  • 492 orang Ketua RW dari 8 kelurahan rawan tsunami
  • 124 orang dari instansi, dunia usaha, rumah sakit, perbankan, dan perhotelan
  • 88 orang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Padang

“Fokus kita hari ini adalah memastikan setiap instansi dan lembaga sudah memiliki rencana dan peta evakuasi yang jelas. Jika belum, BPBD akan memfasilitasi penyusunannya. Jika sudah ada, kita akan review bersama agar tidak terjadi tumpang tindih atau kelebihan kapasitas di titik evakuasi,” terang Hendri.

Pelaksanaan drill besar ini merupakan bagian dari program nasional mitigasi bencana yang didukung oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BMKG. Kota Padang sendiri menjadi daerah percontohan nasional untuk penguatan sistem peringatan dini dan evakuasi cepat.

BMKG mencatat, sepanjang tahun 2024 terjadi lebih dari 12.000 aktivitas gempa di wilayah Indonesia, dengan sebagian besar berpusat di lempeng Indo-Australia dan Eurasia, termasuk wilayah barat Sumatera. 

Kondisi ini menunjukkan pentingnya kesiapan masyarakat menghadapi ancaman gempa dan tsunami setiap saat.
Melalui kegiatan Drill Menghadapi Gempa Bumi Berpotensi Tsunami ini, Pemerintah Kota Padang berharap masyarakat dapat memahami pentingnya kesiapsiagaan, kecepatan bertindak, dan disiplin dalam evakuasi.

“Tidak ada cara lain untuk melindungi diri selain dengan kesiapan. Edukasi dan latihan ini bukan sekadar formalitas, tapi investasi untuk keselamatan seluruh warga Padang,” pungkas Wali Kota Fadly Amran.

Dengan dukungan semua pihak—pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat—Padang meneguhkan langkahnya sebagai Kota Tangguh Bencana yang siap menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami kapan pun terjadi.
(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update