Padang Panjang, pasbana— Upaya membentuk karakter siswa sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal dilakukan oleh MAN 1 Kota Padang Panjang melalui Pelatihan Membatik yang digelar bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. 
Kegiatan ini berlangsung selama lebih dari sebulan, sejak 1 September hingga 20 Oktober 2025.
Sekretaris Prodi Kriya Seni, Ferawati, M.Sn, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat pendidikan karakter generasi muda.
“Kami ingin membangun sinergi antara dunia akademik dengan dunia pendidikan menengah. Melalui kegiatan membatik, siswa tidak hanya berkreasi, tetapi juga belajar tentang nilai kesabaran, ketelitian, dan keindahan budaya,” ujarnya.
Ketua Prodi Kriya Seni, Hendra, M.Sn, menegaskan bahwa membatik merupakan warisan budaya takbenda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2009. Karena itu, memperkenalkan teknik dan filosofi membatik kepada generasi muda menjadi langkah penting untuk menjaga kelestariannya.
“Dalam pelatihan ini, siswa diajarkan membuat selendang dan syal batik dengan motif tradisional khas Minangkabau. Tujuannya agar mereka tidak hanya bisa membuat karya seni, tapi juga memahami makna simbolik di balik motif tersebut,” terang Hendra.
Sementara itu, Ketua Tim Pelatihan, Ramadhani Kurniawan, M.Sn, mengatakan bahwa proses membatik menuntut konsentrasi dan kesabaran tinggi.
“Dari membuat pola, mencanting, hingga tahap pewarnaan dan melorod, semua membutuhkan ketelitian. Kami ingin siswa belajar menikmati proses, bukan sekadar hasil. Dari situ muncul karakter tenang, tekun, dan fokus yang berguna dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.
Ramadhani menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 10 siswa terpilih yang memiliki minat dan bakat di bidang seni rupa. Selama pelatihan, mereka dibimbing langsung oleh tim dosen dan mahasiswa ISI Padang Panjang untuk memastikan setiap tahap berjalan sesuai standar seni batik tradisional.
Kepala MAN 1 Kota Padang Panjang, Dr. Lainah, M.Pd, menyambut positif kegiatan ini dan menilai bahwa pelatihan tersebut tidak hanya memperluas wawasan budaya siswa, tetapi juga membuka peluang pengembangan kreativitas.
“Kami berterima kasih kepada Prodi Kriya Seni ISI Padang Panjang. Semoga kerja sama ini terus berlanjut di bidang lain seperti kolaborasi pameran seni rupa antara siswa MAN 1 dan mahasiswa ISI. Bentuk kolaborasi ini sangat baik untuk menguatkan karakter dan daya cipta peserta didik,” ujarnya.
Lebih jauh, Lainah menilai kegiatan seperti ini merupakan contoh nyata pendidikan berbasis budaya yang mampu mempererat hubungan antara sekolah menengah dan perguruan tinggi.
“Dengan semangat kolaboratif dan nilai edukatif yang kuat, pelatihan membatik menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan dalam membangun karakter generasi muda serta menjaga kelestarian budaya bangsa,” pungkasnya.
Pelatihan ini menegaskan pentingnya integrasi antara pendidikan seni dan pembentukan karakter, sekaligus menjadi langkah nyata dalam melestarikan warisan budaya batik Minangkabau agar tetap hidup dan berkembang di tangan generasi muda.(*/soel)







 
 
 
