Notification

×

Iklan

Iklan

Perwakilan DEMA UIN Imam Bonjol Padang Audiensi dengan Rektorat Terkait Proses Seleksi Pejabat

04 Oktober 2025 | 10:49 WIB Last Updated 2025-10-04T03:49:21Z



Padang, pasbana – Perwakilan dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melakukan audiensi bersama pihak Rektorat UIN Imam Bonjol Padang. Audiensi ini merupakan tindak lanjut atas surat yang masuk ke DEMA-U terkait proses penyelesaian dan pengangkatan pejabat di lingkungan kampus tersebut.

Dalam audiensi tersebut, perwakilan DEMA UIN IB menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal serta mengkritisi setiap kebijakan yang lahir dari pimpinan rektorat, agar berjalan sesuai dengan asas keadilan, transparansi, dan profesionalisme.

Surat aspirasi yang diterima oleh DEMA-U, ditujukan kepada Rektor UIN Imam Bonjol Padang dan berisi sejumlah poin kritikan terhadap proses rekrutmen dan pelantikan pejabat di lingkungan universitas yang dianggap sarat dengan konflik kepentingan, nepotisme, serta cacat hukum. Adapun isi pokok surat tersebut meliputi:

Konflik Kepentingan
Penunjukan Zulkifli sebagai Ketua UPT Mahat dinilai menimbulkan konflik kepentingan. Hal ini karena yang bersangkutan juga menjadi anggota panitia penjaringan, sehingga dianggap tidak netral.

Indikasi Nepotisme
Pengangkatan Saudari Azizah Meria sebagai sekretaris Prodi S3 Ilmu Pendidikan Islam dipermasalahkan, karena yang bersangkutan adalah istri dari Lukmanul Hakim, Wakil Rektor II UIN Imam Bonjol Padang.

Formasi Jabatan Tidak Sesuai
Ditemukan adanya pejabat yang diangkat tidak sesuai dengan formasi maupun hasil penjaringan, yang dinilai mencederai proses demokrasi dan merugikan martabat jabatan.

Ketidaksesuaian Kompetensi
Sejumlah pejabat yang diangkat dianggap tidak sesuai dengan kompetensi serta rekam jejak yang dimiliki, sehingga terkesan rektor lebih mengutamakan kepentingan kelompok/individu daripada aspek profesionalisme.

Surat tersebut juga menyampaikan harapan agar Rektor dapat mempelajari kembali, mengoreksi, serta memperbaiki proses seleksi pejabat sesuai dengan nilai keadilan dan regulasi yang berlaku.

Menanggapi hal itu, pihak Rektorat menyampaikan apresiasi terhadap aspirasi yang telah disampaikan oleh mahasiswa. “Kami menerima aspirasi yang telah teman-teman utarakan, insyaAllah kami akan diskusikan lagi perihal tuntutan yang ada,” ujar perwakilan Rektorat dalam audiensi tersebut, 4 Oktober 2025.

Dengan adanya audiensi ini, diharapkan tercipta komunikasi yang lebih baik antara pimpinan universitas dan mahasiswa, sehingga setiap kebijakan yang diambil dapat berjalan secara transparan, demokratis, dan profesional.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update