Notification

×

Iklan

Iklan

Rahasia Screening Saham untuk Swing Trading: Simpel, Efektif, dan Cocok Buat Pemula!

22 Oktober 2025 | 10:40 WIB Last Updated 2025-10-22T03:40:45Z


Pasbana - Banyak orang berpikir bahwa swing trading itu hanya untuk trader profesional yang duduk di depan layar seharian. Padahal, dengan strategi yang tepat dan alat yang sederhana seperti screener di aplikasi Stockbit, siapa pun bisa menemukan saham potensial untuk swing trade — bahkan dengan waktu terbatas.

Swing trading sendiri adalah gaya trading yang memanfaatkan pergerakan harga dalam jangka waktu menengah, biasanya 3 hari hingga beberapa minggu. 

Artinya, kita tidak harus memantau layar setiap detik seperti scalper, tapi cukup tahu kapan masuk dan kapan keluar dengan momentum yang tepat.

Artikel ini akan membimbing kamu langkah demi langkah untuk melakukan screening saham swing trading yang sederhana tapi powerful — cocok buat pemula maupun trader berpengalaman yang ingin sistematis dan efisien.

Langkah-Langkah Screening Saham untuk Swing Trading


1. Buka Screener di Aplikasi Stockbit

Mulailah dengan membuka aplikasi Stockbit, lalu masuk ke menu Screener → Tab “Teknikal”.

Fitur ini membantu memfilter ratusan saham di Bursa Efek Indonesia berdasarkan indikator teknikal tertentu, sehingga kamu hanya melihat saham yang memenuhi kriteria swing trading.

Tip: Bagi yang sudah mahir, bisa menambahkan custom coding dan alert otomatis agar filter bekerja real-time sesuai pergerakan pasar.

2. Pilih Kategori “Trend Following” — Ikuti Arus, Jangan Melawan!

Sebagai swing trader, tujuan utama kita bukan menebak harga paling bawah atau paling atas, tapi ikut arus tren yang sedang sehat.

Maka dari itu, pilih kategori Trend Following di screener.

Ibaratnya, kalau pasar sedang “mengalir deras ke hulu”, kita cukup berenang mengikuti arus — bukan melawan.

3. Perhatikan Harga yang Mendekati MA20 (Moving Average 20)

MA20 bisa disebut sebagai “jalan tengah” bagi swing trader.

Cari saham yang harga terakhirnya mendekati MA20 — tapi belum menembusnya ke bawah.

Kalau harga sedang turun tipis dan menyentuh garis MA20, itu sering jadi momen pantulan karena area ini berfungsi sebagai support dinamis.

Analogi sederhana: MA20 seperti “lantai elastis” yang sering memantulkan bola (harga) sebelum jatuh lebih dalam.


4. Cek Volume — Tenaga Pasar yang Menggerakkan Harga

Volume menunjukkan seberapa besar minat dan tenaga pasar pada suatu saham.
Kalau harga mendekati MA20 tapi volume mulai meningkat dibandingkan rata-rata 20 hari terakhir, itu sinyal bahwa ada “bahan bakar” baru untuk mendorong harga naik.

Prinsipnya sederhana: harga bisa naik tanpa volume, tapi kenaikan tanpa dukungan tenaga pasar biasanya tidak bertahan lama.

5. Tambahkan Filter RSI (Relative Strength Index)

RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan tren.

Untuk swing trading, idealnya RSI berada di rentang 40–60.

Di bawah 40 → tren masih lemah, belum siap naik.

Di atas 70 → harga sudah terlalu tinggi (overbought), rawan koreksi.

Dengan range 40–60, kita bisa menemukan saham yang sedang building momentum — belum terlalu murah, tapi juga belum kemahalan.

6. Konfirmasi Pola Candlestick di Sekitar MA20

Lihat bentuk candlestick saat harga mendekati MA20.

Pola seperti hammer, doji, atau bullish engulfing sering jadi tanda bahwa tekanan jual mulai melemah, dan pembeli mulai mengambil alih.

Contoh nyata:
Pada saham TLKM di awal September 2025, pola hammer di area MA20 diikuti lonjakan volume — dan dalam seminggu kemudian harga naik lebih dari 6%.

7. Pastikan Tren Jangka Menengah Masih Sehat (MA20 di Atas MA50)

Langkah terakhir, pastikan MA20 masih berada di atas MA50.

Artinya tren jangka menengah masih positif, dan peluang kenaikan masih terbuka.

Kalau posisi MA20 sudah menembus ke bawah MA50, hati-hati — itu bisa menandakan perubahan arah tren.

Simpel Tapi Powerful


Untuk menemukan saham swing trading yang potensial, cukup fokus pada empat komponen utama berikut:

  • Tren naik (MA20 > MA50)
  • Harga mendekati MA20
  • Volume meningkat
  • Pola candlestick konfirmasi

Kalau keempat sinyal ini muncul bersamaan, itu bukan kebetulan — melainkan momentum yang sedang terbentuk.

Swing trading bukan soal kecepatan, tapi kesabaran dan ketepatan timing. Dengan latihan konsisten dan evaluasi rutin, kamu bisa menemukan ritme trading yang stabil tanpa harus stres memantau layar tiap menit.

Terus Asah Literasi Finansialmu


Pasar saham bukan sekadar tempat mencari cuan cepat, tapi arena belajar memahami psikologi pasar dan manajemen risiko.

Terus tingkatkan literasi finansialmu, pelajari strategi lain seperti position trading dan momentum strategy, dan gunakan teknologi seperti screener dan alert otomatis untuk mempercepat analisis.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update