Notification

×

Iklan

Iklan

Komunitas Seni Kuflet Gelar Diskusi “Enam Elemen Pengeditan Film”

22 November 2025 | 22:18 WIB Last Updated 2025-11-22T17:24:06Z


Padang Panjang, pasbana— Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang kembali menggelar diskusi rutin di sekretariatnya sebagai bagian dari agenda penguatan kapasitas anggota dalam bidang seni dan media. 

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu sore tersebut menghadirkan Ravi Permana Putra, anggota Kuflet sekaligus mahasiswa Program Studi TV dan Film Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, sebagai narasumber dengan materi berjudul Enam Elemen dalam Pengeditan Film.”

Ketua Komunitas Seni Kuflet, Nofal, menjelaskan bahwa diskusi rutin ini merupakan sarana belajar yang telah lama menjadi budaya organisasi. “Melalui forum ini, kami ingin memperkuat kemampuan teknis sekaligus menumbuhkan tradisi literasi kreatif di kalangan anggota,” ujarnya, Sabtu (22/11).



Dalam pemaparannya, Ravi menegaskan bahwa setiap elemen dalam proses pengeditan film memiliki fungsi yang tidak hanya teknis, tetapi juga komunikatif. “Enam elemen editing membawa makna, pesan, serta pengalaman tersendiri bagi penonton. Setiap elemen digunakan sesuai kebutuhan dan tujuan seorang editor,” jelasnya.

Ravi menjelaskan bahwa salah satu elemen fundamental adalah komposisi visual, yang berperan besar dalam mengarahkan kenyamanan penonton saat menikmati adegan. Selain itu, aspek suara juga menjadi penentu kualitas editing. Ia mencontohkan penerapan teknik L-cut dan J-cut, yang lazim digunakan untuk membangun kesinambungan narasi dan menjaga ritme cerita agar tetap natural.

Lebih lanjut, Ravi menuturkan bahwa efektivitas proses pengeditan sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja editor. “Waktu malam menjadi pilihan yang tepat karena suasananya lebih hening. Kondisi itu membuat editor lebih fokus, sehingga hasil editing menjadi lebih efisien dan berkualitas,” ungkapnya.



Pendiri sekaligus penasihat Komunitas Seni Kuflet, Dr. Sulaiman Juned, M.Sn, menegaskan bahwa kegiatan rutin seperti ini merupakan fondasi pengembangan kemampuan anggota, baik dalam kapasitas teknis maupun literasi seni. “Setiap anggota harus siap menjadi narasumber, mempresentasikan pemikirannya, dan mempertahankannya dalam forum diskusi,” ujarnya.

Sastrawan dan sutradara teater itu juga menekankan pentingnya kemampuan menulis bagi setiap anggota Kuflet. “Setiap Sabtu siang, kami membuka ruang bagi siapa pun untuk belajar menulis, bertukar ide, dan memperkaya perspektif. Ini adalah proses yang harus dijalani bersama agar komunitas terus berkembang,” tambahnya.

Kegiatan diskusi rutin ini tidak hanya memperkuat kompetensi teknis para anggota, tetapi juga memperkokoh posisi Kuflet sebagai komunitas seni yang aktif mendorong tradisi kreatif, literasi visual, dan kolaborasi di kalangan generasi muda Padang Panjang. (*/fajri) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update