Notification

×

Iklan

Iklan

Bantu Korban Bencana, DPRD Limapuluh Kota Potong Tunjangan

09 Desember 2025 | 18:29 WIB Last Updated 2025-12-09T11:29:11Z


Limapuluh Kota, pasbana- Seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, totalnya 35 orang, sepakat memotong tunjangan mereka untuk membantu korban bencana longsor dan likuifaksi (tanah bergerak) di Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, dan Nagari Baruahgunuang, Kecamatan Bukit Barisan. Bantuan dalam bentuk uang tunai total Rp35 juta  atau Rp250 ribu untuk masing-masing Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana alam, diantarkan langsung, baru-baru ini.

"Seluruh pimpinan dan anggota DPRD, sepakat memotong tunjangan untuk membantu korban bencana longsor dan likuifaksi. Bantuan sudah diserahkan melalui pemerintah nagari. Bersamaan dengan ini, kami apresiasi upaya penyelamatan korban dan bantuan semua pihak selama masa tanggap darurat. Dan selanjutnya, kami minta, masa tanggap darurat yang diperpanjang, fokus pada upaya pemulihan akses jalan yang masih tertimbun material longsor," kata ketua DPRD Limapuluh Kota, Doni Ikhlas, kepada awak media, Selasa (9/12/2025).

Doni menjelaskan, saat terjadi bencana longsor dan likuifaksi di Kecamatan Bukit Barisan, Kecamatan Gunuang Omeh, dan Kecamatan Suliki, kalangan DPRD Limapuluh Kota, baik  pribadi pimpinan dan anggota DPRD, maupun melalui partai politik masing-masing, langsung bergerak ke lokasi bencana, sejak Jumat, 28 November 2025 sampai awal Desember 2025. Setelah itu, pada Senin (8/12/2025), Bamus DPRD secara resmi mengagendakan, kunjungan DPRD secara kelembagaaan ke lokasi bencana alam.

"Mengingat, ada dua lokasi bencana alam yang parah, yakni di Nagari Kototinggi dan Nagari Baruah Gunuang, maka rombongan DPRD yang awalnya berangkat bersama-sama, sepakat membagi dua rombongaan saat sampai di Simpang Suliki. Rombongan pertama bertolak ke Nagari Baruahgunuang  Sedangkan rombongan kedua, bertolak ke Nagari Kototinggi.  Kedua rombongan didampingi oleh tim Sekretariat DPRD dan Baznas Limapuluh Kota," kata Doni Ikhlas.

Rombongan pertama yang bertolak ke Nagari Baruahgunuang dipimpin Ketua DPRD Doni Ikhlas, dengan anggota Haji Chandra (Ketua Komisi II/PKS), Azizman Dt Majo Kayo (Ketua Komisi III/NasDem), dan Pidika Anantatur Dt Pado Kotik Nan Genggang (Ketua Badan Kehormatan/PKB), Kemudian, dalam rombongan kedua ini juga ada Penyul Hasni (Ketua Bapemperda/ PPP), Bisron Hadi (PKS),  H. Andri Jonpinto Anwar (NasDem), Anjasmara Dt Tumangguang (Gerindra), Defrianto Ifkar, dan M. Fajar Rillah Vesky (Golkar). 

Rombongan pertama ke Nagari Baruah Gunuang ini didampingi tim Sekwan, diantaranya Andra Eka Putra, Nicel, Cinden, Didi, Randa dkk. Rombongan dinanti Wali Nagari Baruahgunuang. Saat menyerahkan bantuan, rombongan kedua ini juga bertemu Ketua MUI Limapuluh Kota Ustad Asrat Chan yang memberi uang buat anak-anak korban bencana, serta Wali Nagari Limbanang, Wali Nagari Andiang dan Wali Nagari Sungairimbang yang mengantarkan bantuan masyarakat mereka.

Sedangkan rombongan kedua DPRD yang bertolak ke Kototinggi, dipimpin Wakil Ketua DPRD HM Fadhil Abrar. Dengan anggota, Buya Hendri (Ketua Komisi I) dan politisi senior PAN, Marsanova Andesra bersama juniornya, Yori Anggara. Kemudian, Profesor Erman Mawardi (PKS),  Ubetra Syandra dan Zulhikmi Dt Rajo Suaro (Gerindra), Feri Lesmana Riswan Dt Bandaro Kayo (Golkar), Bheni Okva Dela (NasDem), Prima Mayfirson (Demokrat),  Siska (PDIP),  Yuliansof (PKB), Taufik Hidayatullah dan Safril (PPP), serta Safrinal Dt Jambek (Hanura).

Rombongan kedua didampingi Sekwan Aneta Budi Putra, dinanti oleh dua anggota DPRD yang berasal dari nagari Kototinggi, yakni Dodi Arestu (Demokrat) dan Essi Asmawati (NasDem). Rombongan kedua ini diterima Wali Nagari Pandamgadang di Kantor Camat Bukit Barisan dan Wali Nagari Kototinggi. Rombongan ini juga mengunjungi lokasi bencana alam dan menyerahkan bantuan buat masyarakat.

Baik rombongan pertama DPRD maupun rombongan kedua mendapati, masyarakat masih tinggal di tenda pengungsian. Mayoritas rumah mereka di  Jorong Bigau, Nagari Baruahgunuang, dan Jorong Aiaengek, Nagari Kototinggi, tak bisa lagi dihuni. Karena bangunannya sudah retak-retak dan rusak akibat likuifaksi.  Kemudian, akses jalan utama di jorong Bandarait, nagari Baruahgunuang, juga masih belum bisa dilewati kendaraan karena tertimbun material longsor.  Walau sudah ada satu alat berat di lokasi.

Untuk menembus lokasi bencana alam di Nagari Baruahgunuang, kendaraan yang ditimpangi rombongan DPRD, berkali-kali harus didorong. Kondisi medan dan cuaca yang ekstrim, membuat rombongan kedua ini baru sampai kembali di Payakumbuh, selepas maghrib. "Memang parah kondisi jalan di lokasi bencana alam di Nagari Baruahgunuang. Kita minta, pemda tambah alat  untuk pemulihan akses jalan," kata rombongan pertama DPRD yang mayoritas adalah anggota Komisi II, saat berada di jalan longsor Bandaraik.

Tak jauh dari jalan yang tertimbun longsor di Bukik Tui, Bandaraik ini, juga ada warga Nagari Baruahgunuang yang harus direlokasi karena rumah mereka berada di lokasi rawan bencana. Begitu pula di Nagari Kototinggi, juga ada warga Jorong Aiangek yang perlu direlokasi. Mengingat anggaran yang cukup besar untuk ini semua, kalangan DPRD Limapuluh Kota setuju dengan surat Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi kepada pemerintah pusat, agar Transfer Keuangan Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2026 untuk Sumbar dapat dikembalikan kepada posisi awal atau tidak dikurangi, demi percepatan rehab-rekonstruksi pasca bencana alam. (BD)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update