Notification

×

Iklan

Iklan

Isi Waktu Tanpa Gawai, Anak-Anak Lubeg Kembali Bermain dan Tertawa

26 Desember 2025 | 05:22 WIB Last Updated 2025-12-26T01:26:56Z


Pasbana - Di sebuah sudut Kota Padang, tawa anak-anak pecah bersahutan. Bukan karena gim di layar ponsel, melainkan karena congkak, kelereng, dan galah yang kembali hidup. Kamis (25/12/2025), Kecamatan Lubuk Begalung Kecamatan Lubuk Begalung menggelar Festival Permainan Tradisional Anak di Kampung Seni Palapa Kampung Seni Palapa, Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX.

Festival ini menjadi ruang temu lintas generasi—anak-anak, orang tua, dan pegiat budaya—untuk merayakan permainan tradisional sekaligus menanamkan nilai karakter sejak dini. Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir Nofiandi Amir, menyebut kegiatan ini lebih dari sekadar hiburan.

“Anak-anak belajar bekerja sama, jujur, sportif, dan saling menghargai. Ini literasi budaya dan literasi karakter yang nyata,” ujarnya.

Di era digital, ketergantungan pada gawai menjadi tantangan serius bagi tumbuh kembang anak. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan penggunaan gawai berlebihan berpotensi mengurangi interaksi sosial dan aktivitas fisik anak. Permainan tradisional hadir sebagai penyeimbang—melatih motorik, empati, hingga kemampuan berkomunikasi.

Sebanyak 40 peserta mengikuti lomba congkak, kampar batu, kuaci, galah, dan kelereng lobang. Hadir pula anggota DPRD Kota Padang DPRD Kota Padang, Indra Guswandi Indra Guswandi, lurah, LPM, serta tokoh masyarakat.

Suasana hangat dan penuh semangat menegaskan satu pesan penting: membangun karakter anak tidak selalu lewat ruang kelas atau layar digital. Kadang, cukup dengan permainan sederhana—yang mengajarkan arti kebersamaan dan cinta pada budaya sendiri.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update