Payakumbuh, pasbana— Pemerintah kota Payakumbuh menyerukan penghentian berbagai bentuk euforia dan mengajak masyarakat memperkuat empati terhadap korban bencana di Sumatera Barat.
Seruan itu disampaikan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, saat menghadiri Tabligh Akbar dan Istighotsah yang digelar Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Payakumbuh di Lapangan Sari Bulan, Sawah Padang, baru-baru ini.
Wawako Elzadaswarman menegaskan bahwa bencana yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Barat menjadi duka bersama.
Ia menyebut bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat sebagai peristiwa yang tidak boleh dipandang sebagai fenomena biasa.
“Kita semua berduka. Bukan hanya melihat kondisi di Thailand dan Spanyol, tetapi juga apa yang terjadi di tanah air. Dari Aceh sampai Sumatera Barat, bencana datang silih berganti. Kita berdoa semoga ini menjadi batasnya dan tidak berlanjut lagi,” harapnya.
Elzadaswarman menuturkan bahwa Pemko Payakumbuh meniadakan seluruh kegiatan yang bersifat hura-hura sepanjang tahun ini.
Kebijakan itu diambil sebagai bentuk empati terhadap masyarakat yang tengah dilanda musibah.
“Tidak ada lagi perayaan berlebihan. Kita memilih berempati, karena duka ini bukan hanya milik Payakumbuh, tetapi juga 50 Kota, Agam, Tanah Datar, Pariaman, Pesisir Selatan, dan daerah lainnya di Sumbar,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Pemko Payakumbuh juga akan menggelar zikir dan ceramah akbar pada 16 Desember mendatang sebagai upaya memperkuat kebersamaan dan memohon perlindungan agar bencana dijauhkan dari daerah itu.
Kepala Kemenag kota Payakumbuh, Hendri Yazid, menyampaikan bahwa kegiatan dimulai dengan istighotsah dan muhasabah, serta dilanjutkan dengan salat ghaib untuk para korban bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat.
“Kita memberikan yang terbaik untuk saudara kita yang ditimpa musibah. Kita hentikan euforia dan fokus melayani umat,” katanya.
Kemenag juga menggelar penggalangan donasi dan langsung menyalurkan bantuan ke lokasi bencana dengan menggunakan sepeda motor agar dapat menjangkau daerah yang sulit diakses.
“Mereka tidak bisa tidur nyenyak, sementara kita masih bisa beraktivitas dengan leluasa. Karena itu, kita galang donasi dan turun langsung membantu,” pungkasnya. (BD)




