Notification

×

Iklan

Iklan

Masrizal Munaf Tutup I'tikaf Ikadi Padang Panjang Dengan Bagi Bingkisan Untuk Peserta Terbanyak Khatam Al-Quran

24 Juni 2017 | 11.38 WIB Last Updated 2017-06-24T14:59:53Z

Padang Panjang - Program Beri’tikaf yang diprakarsai oleh Ikatan Da'i Indonesia ( Ikadi ) Kota Padang Panjang yang dimulai dari hari Kamis (15/6/2017) hingga Sabtu (24/6/2017) atau hari ke 29 Ramadhan, di Masjid Baiturrahman - Bukit Surungan Kota Padang Panjang, akhirnya ditutup secara resmi   . Dalam kesempatan tersebut hadir pengurus Ikadi dari Jakarta yang juga putra Nagari Gunuang, Masrizal Munaf , ST MM yang memberikan taujih usai Sholat Subuh berjamaah.

Masrizal Munaf mengungkapkan bahwa I’tikaf dapat menjadi momen yang sangat berharga untuk Bangsa dan kemajuan Kota Padang Panjang . " Ketika ummat muslim berbondong-bondong berangkat ke Masjid untuk melakukan I'tikaf , maka berkumpullah energi kebaikan yang dapat disalurkan untuk kebaikan Minangkabau umumnya dan Padang Panjang khususnya,”katanya dalam taujihnya.

Dalam kesempatan tersebut, Masrizal Munaf menekankan pentingnya memanfaatkan I'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Keikutsertaan kita dalam I'tikaf adalah bentuk kesenangan hati dan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.

" Ada 3 keutamaan dalam I'tikaf yaitu 
wujud kecintaan kita terhadap Islam meningkat dan kecintaan kepada Allah dan rasul-nya meningkat , adanya peningkatan kualitas ibadah , dan adanya perbaikan akhlaq di masa berikutnya, " jelas Ustadz Masrizal.


Ada beberapa agenda acara yang disiapkan Panitia dalam kegiatan I'tikaf ini, antara lain adalah mengkhatamkan Al-Qur’an minimal sekali selama I'tikaf Ramadhan, pelaksanaan sholat qiyamullail dengan bacaan minimal 2 juz semalam, Kajian Islam, dan makan sahur dan berbuka puasa secara bersama dengan menggunakan talam.

Menurut Panitia I'tikaf Ramadhan 1438 H , Ustadz Satria Asmal , SP  dalam i’tikaf yang digelar di Masjid Baiturrahman Bukit Surungan ini , berpedoman dengan i’tikaf yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad mengkhususkan diri untuk i’tikaf. I’tikaf, berdasarkan makna bahasa adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan suatu kebaikan.

“Pada saat i’tikaf ini, kegiatannya berupa sholat qiyamullail, membaca kitab Al- Qur'an, hingga bertafakkur (berpikir). Ini adalah sunnah (kebiasaan) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yang tidak pernah ditinggalkan ,”ujarnya Ustadz Satria.

Selain melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, Satria mengatakan bahwa momen i’tikaf adalah menjadi sarana untuk pencarian Malam Lailatul Qadar di malam-malam ganjil di 10 (sepuluh) hari terakhir ini.

“Oleh karenanya, hendaknya ummat Islam berkumpul dalam rumah-rumah Allah (Masjid) untuk menyampaikan harapan-harapannya, untuk dirinya sendiri juga untuk Bangsa Indonesia ini. Karena kehidupan pribadi juga akan dipengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara,”tandasnya lagi.


“Kita hadirkan hati-hati kita untuk menundukkan diri kita di hadapan Sang Khaliq dan semoga dengan beri’tikaf, takdir baik akan dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia, dan keberkahan Ramadhan ini dilimpahkan untuk Bangsa Indonesia,”pungkasnya.

Dalam penutupan kegiatan beri’tikaf Ikadi Padang Panjang tersebut, juga dirangkai dengan pemberian bingkisan lebaran oleh Ustadz Masrizal Munaf bagi peserta I'tikaf yang mampu mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 3 hingga 4 kali dalam bulan Ramadhan ini.


Nampak wajah bahagia dan antusias dari peserta, pengurus masjid, dan warga sekitar Masjid Baiturrahman dengan adanya kegiatan I'tikaf bersama ini.

" InshaAllah Ramadhan tahun depan kita akan melaksanakan I'tikaf yang sama di Masjid yang lain, agar Masjid-masjid di Kota Padang Panjang ini bisa makmur dan ramai oleh jamaah dengan kegiatan ibadah dan amalan sholeh , " ujar Satria Asmal SP di penghujung Ramadhan 1438 H ini.


Budi




×
Kaba Nan Baru Update