Pasaman --- Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman melalui Dinas Perikanan Pasaman lakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) riset pengembangan ikan unggul dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), bertempat di kediaman Bupati Pasaman, Rabu (11/11/2020).
Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati Pasaman, H. Yusuf Lubis, Ketua Tim Balai Riset Pemuliaan Ikan (Balai Riset Sumber Daya Manusia) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Drs. Suharyanto, MP, Peneliti Ahli Madya (Peneliti) Dr. Didik Ariyanto, S.Pi, M.Si, Peneliti Ahli Pertama (Peneliti) Flandrianto Sih Palimirmo, S.Pi, Litkayasa Lanjutan (Teknisi) Listio Dharmawantho (Teknisi), Kusnadi (Teknisi). Selain itu, turut hadir, staf ahli Bupati Yuspi, Kepala Dinas Perikanan M. Dwi Richie JP, serta jajaran lainnya.
Bupati Pasaman, H. Yusuf Lubis dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Pasaman merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang memilikin potensi perikanan budidaya khususnya budidaya ikan air tawar dengan luas lahan budidaya seluas 4.450 hektare, dengan produksi 51.827,52 ton dan bisa dikatakan ini merupakan lahan budidaya perikanan air tawar terluas untuk seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Bupati juga menjelaskan, usaha perikanan budidaya merupakan usaha yang sudah cukup lama digeluti oleh masyarakat kita di Pasaman ini sebagai salah satu mata pencaharian, dan telah dilakukan secara turun temurun khususnya di kecamatan yang menjadi daerah minapolitan yaitu kecamatan Rao dan Rao Selatan.
Dijelaskannya lagi, berdasarkan data statistik perikanan, budidaya sejumlah pembudidaya di dua kecamatan tersebut sebanyak 9.050 orang.
Kepala Dinas Perikanan Pasaman, M. Dwi Richie JP,S.Pi dalam laporannya mengatakan, penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) riset pengembangan ikan unggul antara Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) dengan Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman ini merupakan tindak lanjut dari uji coba pengembangan ikan mas hibrida unggul di Balai Benih Ikan (BBI) Lundar.
Richie mengatakan, pada bulan Agustus 2020 lalu, kita bersama pihak BRPI telah melakukan uji coba pengembangan ikan mas hibrida unggul antara strain Majalaya dengan Sutisna di Balai Benih Ikan (BBI), Nagari Lundar Panti Timur, Kecamatan Panti.
"Pada bulan Agustus tersebut, BRPI menyerahkan benih ikan mas Unggul kepada UPT Balai Benih Ikan (BBI) Lundar sebanyak 5000 benih. Dari 5000 benih ikan mas itu, sebanyak 2500 ekor merupakan benih ikan mas hibrida, dan 2500 ekor lagi ikan mustika sebagai pembanding,"terangnya.
Benih ikan dari BRPI Subang yang dikembangkan di UPT BBI Lundar ini dalam rangka uji coba strain baru ikan mas Hibrida dengan pembanding ikan mas Mustika. "Khusus di Sumbar, hanya daerah Pasaman yang mendapatkan bantuan benih unggul ini. Hal ini disebabkan karena Pasaman merupakan penghasil ikan mas terbesar di Sumatera Barat,"katanya lagi.
Uji coba ikan mas hibrida dan ikan mustika sebanyak 5000 ekor itu merupakan tahap awal untuk riset pengembangan di Kabupaten Pasaman berbasis produk ikan mas hibrida unggul di daerah ini nantinya."jelas Richie.
Richie berharap dengan adanya ikan mas hibrida Unggul hasil pemuliaan di daerah kita ini, nantinya masyarakat akan bisa mampu berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ikan dengan mempersingkat waktu pemeliharaannya, dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, seiring bertambahnya income yang didapatkannya.
"Uji coba strain baru ikan mas Hibrida di UPT BBI Lundar itu juga di awasi oleh BRPI Subang. Ikan mas hibrida ini juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan ikan mas lainnya seperti, ketahanan terhadap penyakit, gesit dan pertumbuhan cepat dibanding ikan mas jenis mustika," ungkapnya.
"Harapannya lagi, uji coba strain baru ikan mas hibrida ini bisa berlanjut di masa yang akan datang. Sehingga UPT. BBI Lundar sebagai penyedia benih unggul dan kaji terap teknologi dapat menyediakan benih unggul ke seluruh UPR dan POKDAKAN di daerah kita ini, serta berdampak pada peningkatan produksi budidaya ikan mas yang unggul secara nasional. Sehingga ke depan, petani ikan kita semakin jaya dan sejahtera,"ujar Richie mengakhiri.
Dalam sambutan balasan, Ketua Tim Balai Riset Pemuliaan Ikan (balai riset sumber daya manusia) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Drs. Suharyanto, MP, menyampaikan bahwa BRPI sangat menyambut baik adanya kerjasama ini, karena dapat memberikan dampak positif yang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak.
BRPI sebagai penghasil varietas ikan unggul akan terbantu dalam penyebaran hasil pemuliaan yang telah dihasilkannya, sementara BBI Lundar kabupaten Pasaman sebagai penerima calon induk unggul dapat memenuhi kebutuhan calon induk bagi pembenih - pembenih ikan di Kabupaten Pasaman.
Melalui kerjasama ini, BRPI akan menyediakan calon induk GPS (grand parent stock) yang nantinya akan digunakan oleh UPTD BBI Lundar Kabupaten Pasaman untuk memperbanyak induk PS (parent stock) sehingga benih dapat disebarluaskan kepada seluruh petani lainnya dengan tujuan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pantauan dilapangan, usai melakukan penandatanganan kerjasama, selanjutnya Tim BRPI dan Dinas Perikanan Pasaman langsung ke BBI Lundar menggelar, Panen ikan mas uji multi lokasi sebanyak 2.000 ekor ukuran 300-700 g/ekor.
Tidak itu saja, pihak BRPI Subang juga secara simbolis melakukan serah terima calon induk ikan mas Mustika sebanyak 10.000 ekor ukuran 10-15 g/ekor kepada Dinas Perikanan. Diakhir acara, Tim BRPI juga melakukan kunjungan serta panen ikan mas Mustika dengan masyarakat di daerah tersebut. (Dim)