Notification

×

Iklan

Iklan

Diskusi Rutin Kuflet: Membuat Sketsa dengan Serbuk Kopi

16 September 2023 | 18:58 WIB Last Updated 2023-09-16T11:58:08Z



Padang Panjang, pasbana - Komunitas Seni Kuflet kembali melaksanakan diskusi dengan tajuk "Ngopi Sketsa" dengan menghadirkan narasumber Rezi Ilfi Rahmi, anggota Komunitas Kuflet yang juga Guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Padang Panjang, Sabtu (16/9). 

Bertempat di Sekretariat Kuflet Kelurahan Guguak Malintang Kota Padang Panjang, diskusi ini dimoderatori Siti Nuratika. 

Rezi mengutarakan, sketsa adalah gambaran awal.  Proses pembuatan sketsa awal bisa mengambil tema dari alam, objek , ide pikiran. 




Sketsa juga proses dari hasil renungan membuat suatu karya. Selain itu, karakteristik sketsa kasar, garis, warna, gaya. Gaya terlihat dari penggunaan tebal atau tipis garis dan tinta yang digunakan. 

" Selain itu, belajar sketsa pertama kali melalui mimesis atau meniru dari alam, objek, atau properti yang terlihat, " jelasnya. 

Rezi menambahkan, sketsa mampu mengungkapkan ekspresi perasaan dan  pikiran dituangkan dalam media kertas, canvas, maupun aplikasi membuat sketsa. Sketsa  merupakan  karya seni dapat diperjualbelikan dengan hasil sketsa yang  bermakna dan berkualitas. 




" Sementara itu, proses pembuatan sketsa memerhatikan pencahayaan digunakan untuk melihat objek yang diamati dan diteliti", tambahnya.

Helni yang merupakan salah satu peserta diskusi menambahkan, membuat sketsa hal menyenangkan karena tidak perlu memikirkan terlalu banyak konsep. Hal apapun yang terlihat bisa digambarkan. 

Peserta lain, Wildan mengatakan bahwa belajar sketsa dapat mengekspresikan diri ke media kertas sesuai dengan perasaan dan pikiran. 

Begitu pula dengan peserta bernama Pajar. Ia mengungkapkan bahwa materi ngopi sketsa sangat menyenangkan. Kreativitas saya terbuka, dapat mengekspresikan isi dari dalam hati melalui coretan dari serbuk kopi. 

Melihat dinamika diskusi, Sulaiman Juned, pendiri sekaligus penasihat Kuflet menilai diskusi rutin dengan berbagi ilmu bukan hanya sekadar penyampaian materi saja, tetapi dapat membentuk kemampuan di masyarakat. Ia sangat mendukung adanya diskusi ini. 

" Betapa pentingnya berbagi ilmu untuk keberlangsungan hidup di masyarakat", tuturnya. (*/Sarah)
×
Kaba Nan Baru Update